REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis kelapa sawit Indonesia didominasi investasi asing. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut, realisasi investasi perkebunan kelapa sawit mencapai Rp 15,65 triliun pada semester pertama 2015. Perinciannya, investasi asing sebanyak Rp 10,62 triliun, sedangkan nilai investasi dalam negeri Rp 5,03 triliun.
“Pada sektor industri pengolahan kelapa sawit, realisasi investasi Rp 7,36 triliun, asing sebanyak Rp 1,56 triliun dan lokal Rp 5,8 triliun,” kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan pers pada Selasa (1/9).
Realisasi investasi asing pada sektor industri pengolahan kelapa sawit di Indonesia tumbuh rata-rata 195 persen selama 2010-2014. Dalam kurun waktu yang sama, realisasi investasi pada sektor perkebunan kelapa sawit tumbuh rata-rata 38 persen.
Nilai tersebut lebih tinggi ketimbang realisasi investasi dalam negeri pada sektor industri pengolahan dan perkebunan kelapa sawit yang tumbuh rata-rata sebesar 176 persen dan 16 persen.
Franky menegaskan, BKPM akan mengawal realisasi izin prinsip yang sudah diajukan sehingga 3-5 tahun mendatang sektor kelapa sawit di Indonesia semakin menggeliat. Ia seharusnya berkontribusi ebsar dalam perekonomian nasional.
Disebutkannya, pengajuan rencana investasi melalui izin prinsip hingga semester pertama 2015, baik oleh investor asing maupun lokal telah mencapai Rp 57,46 triliun. Perinciannya, terdapat total nilai perkebunan sawit Rp 48,14 triliun dan industri pengolahan sawit Rp 9,32 trilun.