Selasa 01 Sep 2015 07:00 WIB

Mantan Menteri Jokowi: Pemerintah Terlalu Murah Hati pada Investor Asing

Rep: C03/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Andrinof Chaniago
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Andrinof Chaniago

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago mengungkapkan kondisi bangsa perekonomian nasional tengah dalam kerapuhan. Dia tak sepakat jika fundamental ekonomi nasional kuat seperti yang sering diungkapkan Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro.

Ini lantaran ketidakstabilan ekonomi nasional justru dihadapi pemerintah dengan memberikan sumber daya alam dalam negeri untuk dikelola pihak asing.  Menurutnya pemerintah telah rela hati merancang sejumlah proyek khsususnya di sektor sumber daya alam/energi mineral di kelola asing.

Caranya dengan membuka keran investor Asing lebih agresif. Terlebih dengan didukung oleh sejumlah kebijakan yang menguntungkan investor asing seperti tax holiday.  

"Kita jadi bangsa yang rapuh dengan menyia-nyiakan sumber daya yang di miliki, kita terlalu bermurah hati dengan asing, membantu mereka menguatkan daya saing sementara di lain sisi kita melemahkan daya saing sendiri. Kita mencari pertumbuhan ekonomi justru dengan menjual harta sendiri, bukan dengan cara inovasi," kata Andrinof Chaniago dalam diskusi dengan tema menyelamatkan perekonomian nasional di Jakarta, Senin (31/8) sore.

Memang jika menengok data Badan Koordinasi Penananman Modal (BKPM) arus investasi asing yang masuk ke dalam negeri pada semester I menjadi yang tertinggi di ASEAN. Yakni sebesar 13,66 miliar dolar Amerika, atau 31 persen dari seluruh investasi yang masuk ke ASEAN. Atau lebih tinggi dari  dua negara tetangga Vietnam dan Malaysia. Di mana tercatat investasi asing yang masuk ke Vietnam hanya sebesar 7,53 miliar atau 17 persen sementara Malaysia 7,01 miliar dolar atau 16 persen.

Lebih lanjut kata Andinof kerapuhan tersebut semakit terlihat saat  banyak sektor barang yang seharusnya mampu di hasilkan dan mencukupi kebutuhan dalam negri, jutru malah masih melakukan impor dari negara tetangga.

"Membangun bukan berarti ramah dengan investor tidak peduli itu," tuturnya.

 

Andrinof Chaniago telah meminta klarifikasi terkait pemberitaan ini. Berikut link berita klarifikasi dari Andrinof Chaniago:

Klarifikasi Andrinof atas Berita 'Pemerintah Terlalu Bermurah Hati terhadap Investor Asing'

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement