Senin 31 Aug 2015 18:02 WIB

Ini Tujuh Tuntutan Buruh Dalam Aksi 1 September

Rep: c21/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Demo buruh  (ilusrasi)
Foto: Republika/WIhdan Hidayat
Demo buruh (ilusrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan buruh akan memadati sejumlah titik di DKI Jakarta, seperti Istana Negara, Bundaran HI dan Patung Kuda (Monas). Diperkirakan jumlah pendemo mencapai puluhan ribu orang yang tergabung dari wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

"Aksi yang dilakukan besok bukan dilakukan di wilayah masing-masing saja," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal dalam acara conferensi press di Gedung Joang 45, Senin (31/8).

Selain itu, pendemo juga akan melakukan aksi di luar DKI Jakarta, seperti Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat dengan tujuan aksi di pusat kantor Gubernur, Bupati, Wali Kota yang melibatkan afiliasi KSPI.

Kemudian Iqbal, menegaskan tujuh tuntutan dalam aksi buruh pada hari Selasa (1/9) esok.  Tujuh tuntutan tersebut adalah menurunkan harga BBM dan Barang, stop mudahnya masuk tenaga kerja asing dan lindungi buruh Indonesia terhadap PHK akibat melemahnya rupiah terhadap dolar, menjaga konsumsi buruh dengan menaikan upah menjadi layak, jaminan pensiun, jaminan kesehatan dan perlindungan buruh mengenai K3 (kesehatan dan keselamatan kerja).

Rencananya aksi ini akan terpusat di Bundaran HI, kemudian akan ada Long March menuju Istana Negara, melalui Patung Kuda (Monas). Kemudian beberapa menteri akan menyambut para pendemo, seperti Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, juga beberapa menteri lainnya.

"Perbedaan aksi ini dengan May Day adalah, besok hari kerja," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement