Sabtu 29 Aug 2015 11:43 WIB

Menteri Susi Fokus Tingkatkan Kerja Sama Internasional

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti selama Agustus 2015 fokus meningkatkan kerja sama internasional dengan sejumlah negara untuk meningkatkan koordinasi pemberantasan pencurian ikan dan peningkatan teknologi.

Menteri Susi di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Sabtu (29/8) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Menteri Pertanian dan Perikanan Republik Timor Leste Estanislau Aleixo da Silva.

Kerja sama yang dilakukan oleh Menteri Susi antara lain terkait dengan pencegahan tindak pemberantasan pencurian ikan, pengelolaan konservasi perikanan, serta pertukaran teknologi informasi dan ahli perikanan.

Estanislau yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Timor Leste sebelumnya juga telah sepakat untuk melakukan kerja sama dalam pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) yang membentang sepanjang dua negara bertetangga tersebut.

Kesepakatan tersebut dicapai pada pertemuan antara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dengan Menteri Koordinator bidang Ekonomi merangkap Menteri Pertanian dan Perikanan Timor Leste, Estanislau Aleixo da Silva di Jakarta, Senin (24/8).

Selain dengan Timor Leste, Menteri Susi sebelumnya juga telah berkunjung ke Rusia, 21-23 Agustus 2015 dan diterima langsung Deputi Perdana Menteri Rusia Arkady Dvorkovich.

Dalam kunjungannya tersebut, Menteri Susi membahas isu utama terkait dengan "Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing" atau pencurian ikan.

Hal itu dilakukan Susi dalam rangka menggalang dukungan di forum internasional untuk memberantas tindak pencurian ikan yang sudah dinilai sebagai kejahatan yang sangat serius.

Selain itu, Menteri Kelautan dan Perikanan RI juga mengungkapkan rencana Indonesia untuk membangun 15 pusat perikanan terintegrasi serta dalam pengembangan radar laut Rusia.

Radar tersebut, yang ditawarkan oleh pemerintah Rusia, dinilai bakal bermanfaat untuk meminimalkan pencurian ikan serta dalam penggunaan kapal-kapal pengawas berukuran kecil di kawasan perairan Indonesia.

Menteri Susi juga telah melakjukan kunjungan kerja ke Norwegia, 18-21 Agustus 2015, juga dalam rangka meningkatkan kerja sama sektor kelautan dan perikanan seperti dalam bidang budidaya, perikanan berkelanjutan, dan pencurian ikan.

Hasil dari kunjungan tersebut antara lain Menteri Perikanan Norwegia Elisabeth Aspaker berencana untuk melakukan kunjungan balasan ke Indonesia pada November 2015.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement