Sabtu 29 Aug 2015 01:22 WIB
Rupiah Melemah

SBY Minta Pemerintah Jokowi Berhenti Beretorika

Rep: Agus Raharjo/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono bertemu Presiden RI ke-7 Jokowi.
Foto: Setkab
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono bertemu Presiden RI ke-7 Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIPANAS -- Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pemerintah berhenti beretorika. Sebab, pemerintah perlu menunjukkan hasil kerja riilnya pada rakyat.

Terlebih dengan retorika soal ideologis. Menurut Presiden yang menjabat selama dua periode itu, dalam kondisi ekonomi nasional saat ini yang masih terpuruk, rakyat hanya butuh mampu membeli kebutuhan dengan uang yang mereka miliki.

Bukan dengan retorika yang membuai seolah tidak terjadi apa-apa pada ekonomi nasional. “Kalau hanya main retorika tidak akan selesai itu masalah,” kata SBY dalam pidato sambutan rapat pleno pengurus pusat Partai Demokrat di Cipanas, Jumat (28/8) malam.

Ketua Umum Partai Demokrat itu menambahkan, yang harus dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah kerja nyata. Misalnya, dengan melakukan stabilisasi harga bahan pokok yang diperlukan rakyat.

Harga kebutuhan pokok yang sudah terlampau tinggi, kata dia, harus segera diturunkan. Pemerintah harus mengambil tindakan nyata dengan merevisi kebijakan kementerian yang berpotensi menambah inflasi.

Selain itu, kata SBY, Jokowi harus memastikan suplai kebutuhan pokok secara nasional tercukupi. Kalaupun hal itu tidak dapat dilakukan, imbuh dia, cukup dengan mencegah kenaikan harga pada bahan kebutuhan pokok masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement