REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai menjamu Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi di kantornya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan akan bertemu perwakilan Cina pada Senin (31/8) mendatang.
Ia akan 'mengadu' diantara kedua negara tersebut, siapa yang paling menguntungkan Indonesia. Hal ini terkait dengan sejumlah proyek yang akan dibangun pemerintah Indonesia seperti Kereta Api (KA) cepat Jakarta-Bandung.
Rizal menetapkan kedua negara tersebut harus memiliki sejumlah pertimbangan seperti safety dan kenyamanan, dari segi pembiayaan, sebarapa besar kandungan lokal yang akan digunakan, serta bagaimana kerjasama operasi ke depannya.
"Kita tentu ingin supaya kandungan lokal tinggi, agar nilai tambah industri lokal tinggi, kita ingin lihat negara mana yang tawarkan lokal konten setinggi mungkin," ujarnya di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Gedung Gedung BPPT, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (26/8).
Selain itu, ia ingin tahu bagaimana kerjasama operasinya. Semisal setelah sekian tahun operasi dikelola Cina atau Jepang, kapan akan dikelola oleh bangsa sendiri, karena hal itu penting bagi transfer teknologi.