Rabu 26 Aug 2015 14:00 WIB
Pesawat Trigana Hilang

Dana PSKS Rp 6,5 Miliar di Trigana Air Berhasil 'Diselamatkan'

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Karung yang berisi uang diselamatkan petugas dari lokasi kecelakaan pesawat Trigana di Kampung Oksob, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (18/8).
Foto: Antara/STR
Karung yang berisi uang diselamatkan petugas dari lokasi kecelakaan pesawat Trigana di Kampung Oksob, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) sebelah Rp 6,5 miliar yang ikut hangus terbakar dalam insiden kecelakaan pesawat Trigana Air di Oksibil, Papua, pekan lalu berhasil diasuransikan. Dana yang dibawa oleh empat pegawai PT Pos Indonesia yang turut menjadi korban kecelakaan naas itu akan dibayarkan klaim asuransinya oleh PT Asuransi Bumida. Total ada Rp 6.574.800.000 yang akan dibayarkan.

Plt Direktur Utama PT Pos Indonesia Poernomo menyebutkan, perseroan mendapat mandat dari Kementerian Sosial untuk mengantarkan dana PSKS ke pedalaman. Namun, karena wilayah yang akan dituju di Oksibil tidak memiliki akses perbankan yang memadai, maka pihaknya terpaksa membawa uang tunai.

Badan SAR Nasional sendiri melaporkan, dari Rp 6,5 miliar uang tunai yang ada di puing pesawat, ditemukan Rp 500 juta yang utuh, Rp 200 juta rusak, dan sisanya sekitar Rp 5,8 miliar hangus tak tersisa.  "Di daerah tertentu yang tidak ada akses perbankan kita bawa tunai. Dan kami juga serahkan secara tunai. Dan kalau di daerah Jawa dan daerah lain yang ada akses perbankan kita pakai akses perbankan dulu baru dibawa tunai," ujarnya.  

Selanjutnya, sejumlah uang tunai yang rusak akan diganti oleh Bank Indonesia sebelum dikembalikan ke Asuransi Bumida. Poernomo menambahkan, penyerahan uang yang tersisa dari kecelakaan naas pekan lalu telah diserahkan kepada PT Pos Indonesia melalui Basarnas dan Polda Papua.

Direktur Utama PT Asuransi Bumida Ibnu Nugroho menyebutkan, penyerahan klaim asuransi ini merupakan bukti bahwa pihaknya menjalankan komitmen perusahaan. Ibnu sendiri juga menyebutkan bahwa Pos Indonesia telah menjalankan bisnis dengan manajemen risiko yang baik, di mana seluruh dana tunai yang diantarkan ke pelosok negeri telah diasuransikan.

"Bumida dalam hal ini saat mendengar musibah itu kami langsing koordinasi dengan kantor operasional kami dan dalam waktu 7 hari kami merealisasikan pembayaran klaim itu," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, uang PSKS yang dibawa oleh 4 pegawai Pos Indonesia turut hangus sebagian dalam kecelakaan pesawat Trigana Air pada 16 Agustus lalu. Yang ini awalnya akan diserahkan kepada 10.958 rumah tangga sasaran di Kabupaten Pegunungan Bintang Papua. Keempat pegawai Pos Indonesia yang menjadi korban adalah Yustinus Hurulaen, Mathius Nicolas Aragay, Agustinus Luanmase, dan Teguh Warisman Sane.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement