Rabu 19 Aug 2015 20:14 WIB

Bank Mandiri Bandingkan Kondisi Saat Ini dengan 2008

Rep: Binti Sholikah/ Red: Djibril Muhammad
Bank Mandiri
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi yang melambat berpengaruh terhadap penyaluran kredit perbankan yang juga melambat. Pertumbuhan kredit perbankan tercatat sebesar 10,2 persen per Juni 2015.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Indonesia termasuk negara yang kurang beruntung karena volatilitas dan gonjang-ganjing yang tinggi. Namun, jika dibandingkan kondisi saat ini jauh lebih baik daripada krisis 2008 yang saat itu pasar saham turun 60 persen.

Nilai tukar terdepresiasi sama jeleknya, tapi tahun ini obligasi yang menunjukkan rate jangka panjang naiknya 21 persen. Dari sisi inflasi, 2008 mencapai dobel digit sekarang single digit.

Budi menambahkan, pada 2008 dolar susah dicari, sekarang dolar banyak di pasar. Rasio kredit macet (NPL) perbankan pada 2008 lebih dari 4 persen, sekarang di kisaran 2 persen (gross).

"Dulu bank yang tutup cuma dua. Kalau pada saat itu yang tutup cuma dua, kondisi sekarang tidak ada yang tutup," ujarnya dalam diskusi 'Peluang dan Tantangan Ekonomi Indonesia di Menteng', Jakarta, Rabu (19/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement