Rabu 19 Aug 2015 17:01 WIB

Askrindo Syariah Targetkan Penjaminan Rp 8 T

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Asuransi Kredit Indonesia Syariah (Askrindo Syariah)
Foto: Republika
PT Asuransi Kredit Indonesia Syariah (Askrindo Syariah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski kondisi ekonomi lesu, PT Askrindo Syariah optimistis mampu meraih target penjaminan Rp 8 triliun hingga akhir tahun ini.

Direktur Utama Askrindo Syariah Pribadi mengatakan, per Juli 2015, dana jaminan yang dikelola sudah sekitar Rp 5 triliun. 60-70 persennya adalah penjaminan pembiayaan produktif.

Ini didorong edukasi yang membuat LKS menyadari manfaat kerjasama dengan penjaminan syariah. Perluasan kerjasama dengan berbagai LKS dab penambahan jaringan kantor juga memengaruhi kinerja Askrindo Syariah.

''Hampir semua bank syariah sudah kerjasama. Kami sedang menjajaki kerjasama dengan BTPN Syariah dan BCA Syariah, semoga bisa tahun ini,'' kata Pribadi di Kantor Askrindo Syariah, Selasa (18/8).

Ia mengakui kerjasama pertama dengan perusahaan pembiayaan PT Al Ijarah Finance Indonesia (Alif) akan ikut mendorong kotribusi.

Sampai akhir tahun, mereka menargetkan kontribusi bisa mencapai Rp 90 miliar, per Juli sendiri sudah Rp 56 miliar. Dengan tambahan kerjasama baru Askrindo Syariah semoga bisa mencapai Rp 100 miliar.

Kontribusi Askrindo Syariah terhadap induk Askrindo sekitar tujuh persen. ''Ini meningkat dari tahun lalu dalam 12 bulan sebesar Rp 46 miliar. Sekarang dalam enam bulan sudah Rp 50 miliar,'' kata Pribadi.

Menengenai penempatan kontribusi, Pribadi mengungkapkan saat ini sepenuhnya ditempatkan di deposito perbankan syariah dengan nisbah beragam.

''Belum ke surat berharga karena dengan kondisi saat ini harus hati-hati. Ke sukuk, liat nanti,'' ungkap dia.

Direktur Operasional Aksrindo Syariah Meivyta Husman mengatakan penjaminan baru Januari-Juni ini sebesar Rp 2,3  triliun dari target jaminan baru Rp 4 triliun hingga Rp 5 triliun. Hingga akhir tahun dana penjaminan kumulatif ditargetkan mencapai Rp 8 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement