REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bekerja sama dengan Kementerian Desa (Kemendes), Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dan Transmigrasi RI, serta Perum Bulog dalam bentuk pemanfaatan layanan perbankan. Hal itu untuk meningkatkan kemandirian pangan masyarakat Indonesia yang tinggal di kawasan transmigrasi.
Layanan perbankan ini menyasar transmigran dengan tujuan untuk meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam proses inklusi keuangan. Sinergi ini selanjutnya ditegaskan dalam naskah kesepahaman, lalu ditandatangani oleh Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi RI bersama Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, Kamis, (13/8), di Kantor Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi, Jakarta.
Di sini, Kemendes berperan sebagai fasilitator pengembangan usaha roduktif mikro kecil dan menengah (UMKM) di sektor pangan. Kemudian BRI sebagai penyedia jasa layanan perbankan yang akan memfasilitasi masyarakat desa dalam mengelola keuangan mikro, termasuk pembiayaan.
Selanjutnya, Bulog berperan untuk menyerap hasil produksi pangan yang sudah dihasilkan masyarakat itu. "Kami sangat yakin dapat ikut mendorong kemandirian pangan di kawasan transmigrasi, karena unit kerja BRI tersebar di seluruh Indonesia hingga menjangkau wilayah pelosok di Indonesia," jelas Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria melalui siaran pers, Jumat, (14/8).
BRI mempunyai 10.946 unit kerja dan 175.482 jaringan e-channel. Beberapa fasilitas yang disediakan un meliputi kredit pangan, Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE), dan lainnya.