Kamis 13 Aug 2015 23:32 WIB

Perbankan Berharap Ekonomi Membaik Usai Reshuffle

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
(Dari kiri) Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dan Menko Perekonomian Darmin Nasution berbin
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
(Dari kiri) Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dan Menko Perekonomian Darmin Nasution berbin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester I 2015 memang melambat. Pada kuartal I 4,71 persen, lalu turun menjadi 4,67 persen di kuartal II.

Meski begitu banyak pihak tetap optimis pertumbuhan ekonomi akan membaik di semester II 2015. "Harusnya di semester II lebih baik, apalagi baru ada reshuffle menteri dan sebagainya," ujar Direktur Bank OCBC NISP Andrae Krishnawan, di Jakarta, Kamis, (13/8).

Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang sangat rentan dan mudah terpengaruh isu dari luar negeri. "Ada kejadian apa di luar, langsung berdampak pada mata uang rupiah kita, itu kendala," tambah Andrae.

Hari ini, kurs rupiah sendiri masih berada di atas Rp 13.700 per dolar AS. Meski begitu Bank Indonesia (BI) menyatakan masih terus melakukan intervensi untuk menjaga kestabilan nilai rupiah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement