REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau merosot setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan enam menteri barunya, Rabu (12/8). Pelaku pasar dinilai sudah memperkirakan nama-nama menteri yang dilantik.
Pada penutupan transaski sore kemarin, IHSG melemah 3,096 persen atau minus 143,1 poin di level 4.479,49. Sebelum pelantikan, pada penutupan penjualan Sesi I, indeks saham melemah 2,66 persen atau -122,9 poin di level 4.499,68.
Pelemahan ini merupakan kelanjutan dari penurunan pada pembukaan sesi penjualan pagi hari yang melemah ke level 4.518 atau minus 104.49 poin atau minus 2,24 persen.
"Orang-orang yang masuk di kementrian ini bukan nama baru di pasar. Pasar sudah memperkirakan. Market tidak terlalu bereuforia," kata Kepala Riset NongHyup Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, ketika dihubungi Republika, Rabu (12/8).
Pada siang tadi Jokowi melantik lima menteri baru dan satu sekretaris kabinet. Mereka adalah Luhut Pandjaitan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Darmin Nasution sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.
Adapun Thomas Lembong diangkat sebagai meneteri Perdagangan. Sementara Sofyan Djalil kini dilantik sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
Reza menegaskan, perlemahan IHSG tidak terpengaruh dari pergantian menteri. "Belum ada pengaruhnya, ini sudah wacana dari jauh-jauh hari, bahkan dengan pergantian ini menunjukkan sebelumnya presiden sudah salah pilih orang," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, dengan adanya reshuffle justru IHSG belum tentu bisa langsung membaik. Masih butuh waktu bagi menteri yang baru untuk melakukan evaluasi dan koordinasi untuk mulai bekerja memperbaiki kondisi.
Kondisi saat ini kebetulan diperparah dengan adanya Yuan yang terdevaluasi. Jadi, menurut Reza, untuk bisa membangkitkan kembali optimisme investor di pasar saham butuh kerja keras dari para menteri yang baru.