REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelas kepala lembaga/kementerian berkumpul di gedung Kementerian Pertanian (Kementan) membahas upaya bersama penanggulangan kekeringan nasional 2015. Mereka juga diagendakan membuka Pos Komando Kekeringan Bencana Nasional.
Sebelas lembaga tersebut yakni Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Kepala Badan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Andi Eka Sakya, Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, Kepala BPS Suryamin, UPT Hujan Buatan Heru Widodo dan Kapolri Badrodin Haiti.
Pantauan ROL, para pejabat tersebut satu persatu mendatangi kantor Kementan sebab diagendakan akan melaksanakan konferensi pers dengan media massa. Para awak media telah memadati Gedung A Kementan sejak pukul 06.00 WIB sebagaimana dijadwalkan dalam agenda. Namun, konferensi pers belum terlaksana karena para pejabat yang hadir melakukan rapat koordinasi tertutup.
Seperti diketahui, Indonesia dilanda dampak gelombang panas El Nino. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kering akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan. Selanjutnya, hujan akan turun kondusif pada awal Desember 2015. Dampak kekeringan membuat pemerintah melakukan koordinasi dalam penyelamatan lahan pertanian, pasokan air bersih dan pemadaman kebakaran hutan.
Dilaporkan, El Nino yang dimulai sejak Maret 2015 tersebut saat ini telah masuk kategori kuat. Ia kebanyakan berdampak kekeringan di sebelah selatan khatulistiwa Indonesia meliputi Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.