Senin 10 Aug 2015 13:24 WIB

Jokowi Minta Kinerja BUMN Jangan Seperti Pemerintahan Sebelumnya

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Presiden Joko Widodo memberi hormat ketika lagu Indonesia Raya berkumandang saat Pelantikan Komisi Kejaksaan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/8).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo memberi hormat ketika lagu Indonesia Raya berkumandang saat Pelantikan Komisi Kejaksaan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan mengambil langkah tegas dalam pembangunan. Salah satunya, apabila ditemukan kelambatan dalam kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) direksi atau menteri bisa dicopot.

Menurut Presiden, bentuk manajemen kerjanya mudah saja. ''Diganti direksinya kalau menterinya ya diganti menterinya,'' kata dia saat memberikan sambutan dalam Peringatan 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia dan Peresmian Saluran TV Pasar Modal Indonesia Business Capital Market Channel, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/8) pagi

Presiden meminta, kerja BUMN jangan seperti periode-periode masa lalu. Pasalnya, pada saat itu pengerjaan betul-betul lambat dan banyak masalah.

Dia menilai, seluruh proyek berkembang secara cukup dan baik. Dilihat, tidak ada proyek yang jalan di tempat.

Dia meminta kepada hadirin agar tunjuk tangan apabila tidak percaya dengan pernyataan yang diucapkannya. Nantinya, yang mengacungkan tangan akan diajak meninjau langsung ke lapangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement