Ahad 09 Aug 2015 14:01 WIB

Gagal Jadi TNI, Harsono Malah Jadi Pedagang Besar

Harsono mengecek lapaknya di Bukalapak.com
Foto: dok pri
Harsono mengecek lapaknya di Bukalapak.com

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagian besar orang tua masih berpandangan bahwa anak mereka akan dianggap sukses jika bekerja sebagai karyawan, pegawai negeri sipil, tentara, atau polisi.

Demikian juga orang tua dari Harsono, pria kelahiran Semarang, 35 tahun lalu ini. Mereka menyekolahkan Harsono sampai lulus sarjana hukum dari Universitas Semarang.

Setelah lulus, Harsono menyoba peruntungannya melamar berbagai pekerjaan bermodalkan ijazah yang dimilikinya.

“Bermacam-macam tes saya ikuti, termasuk melamar menjadi hakim dan anggota TNI. Namun, tak ada satu pun dari berbagai tes tersebut yang berhasil lolos dan bisa diterima mendapatkan pekerjaan,” kata Harsono, dalam gathering Bukalapak.com, Ahad (9/8).

Berkali-kali gagal dalam tes pekerjaan yang diikutinya, akhirnya Harsono memilih untuk merintis usaha. Ia  memproduksi berbagai macam tas, seperti tas kamera, tas ransel, backpack, ataupuntas carrier (tas gunung).

"Dengan modal awal Rp 400 ribu cukup untuk membuat 20 tas yang berhasil dijual dengan harga keseluruhan Rp 1,4 juta sehingga meraup keuntungan bersih sebesar Rp 1 juta,” ujarnya.

Belajar memproduksi tas secara otodidak bermodalkan gambar tas via internet kemudian dibuat model contohnya satu per satu. Usaha produksi tas ini pun lama-kelamaan semakin besar.

Dia bahkan pernah mendapat kontrak selama setahun dari produsen permen karet Yosan untuk membuat tas ransel sejumlah 400 tas per minggu, atau sekitar 16 ribu tas selama setahun.

Transaksi penjualan tas hasil produksi Harsono semakin besar ketika dia mengenal Bukalapak.com. Mulai bergabung pada bulan April 2014, kini Harsono dengan lapaknya bernama ARdani Indonesia.

Mereknya menyandang level sebagai Pedagang Besar karena sudah mendapatkan 455 feedback positif dan 100 persen transaksinya terpenuhi tanpa ditolak.

“Masa awal bergabung di Bukalapak.com adalah masa berdarah-darah. Setiap hari paling hanya bisa mendapat 1-2 transaksi atau bahkan tidak ada transaksi sama sekali. Namun, ketika sudah mendapatkan 80-100 feedback positif,” katanya.

Sekarang Harsono bisa mendapatkan 8-10 transaksi per hari dengan omzet per bulan bisa mencapai Rp 80 juta.

Jenis tas yang paling laku adalah tas kamera yang transaksinya bisa mencapai 20 tas per minggu, tas punggung transaksinya bisa mencapai 15-20 tas per minggu, dan tas carrier 60 liter mencapai 10 tas per minggunya.

Harsono masih mempunyai cita-cita agar usahanya semakin meningkat dengan memproduksi berbagai macam perlengkapan adventure, seperti jaket, raincoat, tas gunung, dan lainnya.

 Menurut Harsono, pasar perlengkapan adventure masih sangat besar sehingga peluang kesuksesannya juga besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement