Sabtu 08 Aug 2015 06:34 WIB

Fadli Zon: Kita Sudah Masuki Krisis Ekonomi Mirip 1998

Rep: C14/ Red: Bayu Hermawan
(dari kiri) Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Menkeu Soemantri Brodjonegoro, Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan berbincang sebelum menjalani Sidang Paripurna Ke-37 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (7/7). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
(dari kiri) Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Menkeu Soemantri Brodjonegoro, Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan berbincang sebelum menjalani Sidang Paripurna Ke-37 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (7/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai pemerintah kurang maksimal dalam mengantisipasi perlambatan ekonomi Indonesia.

Menurut politikus Partai Gerindra itu, pemerintah semestinya mewaspadai tanda-tanda Indonesia kembali terjerumus ke dalam situasi krisis 1998, yang kala itu bahkan bisa meruntuhkan rezim Orde Baru.

Kekhawatiran tersebut, lanjut Fadli, sangat beralasan. Salah satunya, indikator pelemahan ini bisa dilihat dari loyonya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Belakangan ini, kurs bahkan mencapai Rp13.500 per satu dolar AS.

"Ini hal yang sama dengan krisis tahun 1998. Memang, puncaknya itu mencapai Rp18.000. Tetapi, pas April, Mei (tahun 1998), sudah kisaran itu. Ini sudah sangat membahayakan," ujarnya, Jumat (7/8).

Dia mengaku, sudah menjelaskan langsung kepada Presiden Joko Widodo terkait kemungkinan Indonesia terjerumus mengulang sejarah kelam ekonomi 1998.

Fadli mengatakan krisis ekonomi bukan lagi diambang mata. Maka dari itu, Presiden diminta melakukan terobosan.

"Kita ini sebenarnya sudah memasuki tahap awal krisis, bukan lagi menyongsong krisis. Sehingga, pendekatannya mestinya pendekatan yang lebih konservatif," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement