Ahad 02 Aug 2015 14:39 WIB

150 Ribu Hektare Sawah Irigasi Terancam Kekeringan

Rep: Sonia Fitri/ Red: Djibril Muhammad
Sawah Kering (ilustrasi)
Foto: bharatanews
Sawah Kering (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim kering 2015 membuat sejumlah sumber air utama mengalami defisit air bahkan kekeringan. Data Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) menyebut, terjadi kekeringan waduk seluas 3.296 hektare se-nasional.

"147 waduk sudah kita pantau, ada 34 waduk kondisi air normal salah satunya Kedungombo, sisanya 69 waduk devisit dan 44 dalam kondisi kering," Kata Direktur Jenderal SDA Mudjiadi akhir pekan lalu.

Sejumlah waduk yang mengalami defisit dan kering membuat air tidak bisa naik dan mengaliri sawah-sawah irigasi di sekitarnya. Akibatnya, areal persawahan seluas 152.110 hektare terancam kekeringan lahan.

Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Lolly Matina menguraikan, wilayah tersebut meliputi kawasan Maluku seluas 750 hektar, Sulawesi Selatan15.021 hektare, Sumatera Barat 45 hektare, Daerah Istimewa Yogyakarta 416 hektare, Jawa Tengah 11.312 hektare, Jawa Barat 101007 hektare, Lampung 400 hektare dan Bangka Belitung 750 hektare.

"Untuk sawah di lahan non Irgasi ada di Jawa Timur seluas 21.978 hektare dan Jawa Tengah 431 hektare," kata Lolly kepada Republika akhir pekan lalu.

Di samping itu, lahan sawah irigasi terancam puso terdata seluas 4364 hektare. Rinciannya, di Sulawesi terancam puso 1570 hektare, Kalimantan Tengah 319 hektare, Jawa Barat 2285 hektare dan Lampung 190 hektare. Adapun ancaman Puso di sawah tadah hujan seluas 4735 hektare.

Tindak lanjut yang dilakukan yakni meminimalisir kebocoran di sepanjang jaringan irigasi serta meninjau pola dan jadwal tanam. Dilakukan pula efisiensi pembagian air melalui sistem irigasi bergilir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement