Sabtu 01 Aug 2015 08:38 WIB

Wall Street Berakhir Turun Terseret Pelemahan Sektor Minyak

A Wall Street sign is pictured outside the New York Stock Exchange in New York, October 28, 2013.
Foto: Reuters/Carlo Alllegri
A Wall Street sign is pictured outside the New York Stock Exchange in New York, October 28, 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pelemahan saham-saham terkait minyak bumi menyeret Wall Street berakhir lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah laporan laba mengecewakan dari ExxonMobil dan Chevron serta penurunan harga minyak.

Dow Jones Industrial Average turun 55,52 poin (0,31 persen) menjadi ditutup pada 17.690,46.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 4,71 poin (0,22 persen) menjadi berakhir di 2.103,92, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq melemah 0,50 poin (0,01 persen) menjadi 5.128,28.

Komponen Dow, ExxonMobil merosot 4,6 persen setelah melaporkan laba bersihnya turun 52,3 persen tahun-ke-tahun menjadi 4,2 miliar dolar AS pada kuartal kedua. Chevron kehilangan 4,9 persen karena melaporkan penurunan laba 90 persen menjadi hanya 571 juta dolar AS.

Tetapi rasa sakit untuk saham-saham yang berorientasi minyak bumi tidak berakhir di sana. Perusahaan pengeboran Nabors Industries kehilangan 1,7 persen dan produsen Marathon Oil merosot 3,9 persen setelah harga minyak AS jatuh hampir 3,0 persen menjadi ditutup pada 47,52 dolar AS per barel.

Para analis juga mengutip laporan lemah mengejutkan dalam pembayaran pekerja AS. Upah dan gaji hanya naik 0,2 persen dalam kuartal kedua, melambat dari pertumbuhan 0,7 persen di kuartal pertama, kata Departemen Tenaga Kerja. Analis mencatat angka itu sebagai pertumbuhan terkecil dalam biaya tenaga kerja sipil.

Anggota Dow, Merck naik 0,8 persen setelah hasil menunjukkan vaksin Ebola barunya efektif.

Perusahaan bioteknologi Amgen menguat 2,9 persen setelah melaporkan bahwa laba bersih kuartal keduanya naik 6,9 persen menjadi 1,7 miliar dolar AS.

Situs jaringan profesional LinkedIn anjlok 10,5 persen setelah membukukan hasil kuartal kedua kuat pada Kamis sore, karena para analis mengatakan ada tanda-tanda bahwa pertumbuhan perusahaan dapat mendingin.

Situs perjalanan daring (online) Expedia melesat 12,9 persen lebih tinggi karena melaporkan laba bersih pada kuartal kedua 449,6 juta dolar AS, naik dari 89,4 juta dolar AS di periode tahun lalu. Deutsche Bank mengatakan hasil "kuat" menggarisbawahi kebijaksanaan strategi akuisisi perusahaan.

Perusahaan "cybersecurity" FireEye anjlok 6,9 persen di tengah berita bahwa direktur keuangannya Michael Sheridan akan meninggalkan perusahaan untuk menjabat peran yang sama pada perusahaan di sektor lain.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,19 persen dari 2,27 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,91 persen dari 2,95 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement