Jumat 31 Jul 2015 08:35 WIB

Sepekan Diluncurkan, Pertalite Laris Manis

Rep: Sapto Andika/ Red: Esthi Maharani
 Petugas memegang nozzle saat akan mengisi tangki dengan Bahan Bakar Non Subsidi jenis Pertalite di SPBU, Jakarta, Jumat (24/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas memegang nozzle saat akan mengisi tangki dengan Bahan Bakar Non Subsidi jenis Pertalite di SPBU, Jakarta, Jumat (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Produk BBM jenis Pertalite telah dipasarkan selama satu pekan. Meski belum semua SPBU menyediakan produk ini, ternyata minat masyarakat akan produk baru ini cukup tinggi.

VP Corporate Communication PT Pertamina (persero) Wianda Pusponegoro menyebutkan, penjualan Pertalite sampai 29 Juli 2015 mencapai 1.730 kiloliter (kl) atau rata -rata 275,4 kl per hari.

"Penjualan Pertalite naik dari hari ke hari," kata Wianda, di Jakarta, Kamis (30/7).

Pertamina mencatat, penjualan Pertalite rata-rata dalam sehari di satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mencapai 2,73 kl per hari. Dengan rata-rata penjualan tertinggi sebesar 3,33 kl.

Meski ada tren yang terus meningkat, lanjut Wianda, hingga kini pihaknya Pertamina belum bisa menyimpulkan sejauh apa migrasi konsumen dari Premium atau Pertamax yang paling banyak beralih memakai Pertalite. Wianda menyebut, dalam satu pekan ini angka tersebut masih fluktuatif.

"Masih swing karena orang coba-coba," lanjut Wianda.

Dalam tahap uji coba, PT Pertamina (Persero) menyediakan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite untuk setiap SPBU‎ di kisaran 5 ribu liter per hari. Jika tanggapan masyarakat terhadap produk Pertalite positif dalam tahap uji coba tersebut, Pertamina akan meningkatkan kuota untuk setiap SPBU.

Sebelumnya Direktur Utama Pertamina Dwi Sucipto mengungkapkan produk Pertalite ini akan dilakukan uji pasar di 101 SPBU di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Uji pasar sendiri dilakukan dalam kurun waktu dua bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement