Kamis 30 Jul 2015 18:10 WIB

Penggunaan Lampu LED Dapat Menghemat Energi Nasional

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengerjaan proyek infrastruktur jalan layang tol akses Pelabuhan Tanjung Priok-Simpang Jampea, Jakarta Utara.
Foto: Antara/Wahyu Putro
Pengerjaan proyek infrastruktur jalan layang tol akses Pelabuhan Tanjung Priok-Simpang Jampea, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Industri Elektronik dan Telekomunikasi Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito mengatakan, penggunaan lampu LED dalam pembangunan infrastruktur jalan tol dapat menghemat pengeluaran energi nasional mencapai 50 persen. Teknologi lampu terbaru ini juga diharapkan dapat digunakan di kalangan rumah tangga dan perkantoran.

"Sangat bagus kalau semuanya pake LED, sehingga energi yang dikonsumsi oleh subsidi PLN ke rumah tangga bisa dialihkan ke industri agar industri memiliki daya saing lebih baik," ujar Warsito di Jakarta, Kamis (30/7).

Warsito menjelaskan, penggunaan lampu LED dapat dijadikan sebagai sebuah motor penggerak untuk penghematan energi nasional. Apalagi, hampir semua energi saat ini mengalami shortage. Untuk mendorong hal tersebut, Kementerian Perindustrian sedang merancang Standar Nasional Indonesia (SNI) dan kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk lampu LED.

"Kebutuhan lampu di dalam negeri sangat besar, oleh karena itu kita sedang kawal pangsa pasarnya dan agar Indonesia dijadikan sebagai basis produksi," kata Warsito.

Menurut Warsito, saat ini di Indonesia baru terdapat tujuh pabrik rakitan lampu LED. Pangsa pasarnya masih relatif kecil yakni di bawah 10 persen. Kementerian Perindustrian akan bekerja sama dengan kementerian lain dalam penggunaan lampu LED tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement