Senin 27 Jul 2015 12:19 WIB

Dampak Krisis Ekonomi, Pencurian di Rusia Semakin Tinggi

Rep: c17/ Red: Ani Nursalikah
Ekonomi Rusia (ilustrasi).
Foto: politico.com
Ekonomi Rusia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Krisis ekonomi sangat berpengaruh dalam tingkat kesenjangan masayarakat suatu negara. Hal ini terjadi di Rusia. Angka penguntilan atau pencurian di toko meningkat.

Nilai barang yang dicuri tahun lalu di Rusia mencapai 930 juta ruble atau lebih dari Rp 214 miliar. Angka pengutilan yang meningkat terjadi seiring krisis ekonomi yang mendera Rusia akibat sanksi Barat terkait konflik Ukraina serta anjloknya harga minyak.

Nilai ruble Rusia terpuruk 40 persen terhadap dolar AS dan 34 persen terhadap euro tahun lalu. Inflasi di negara beruang merah juga meningkat 11,4 persen.

Dilansir The Independent, Ahad (26/7), jumlah ini meningkat 44 persen dari nilai pengutilan 2013, yaitu 648 juta ruble. Akibatnya, pendapatan negara turun 3,1 persen dalam kuartal pertama 2015.

Di antara yang paling sering dicuri adalah minuman alkohol, caviar dan makanan dan barang lainnya seperti cokelat dan alat cukur. Kantor Pajak Federal mengungkapkan pengutilan paling banyak terjadi di ibu kota Moskow yang jumlahnya lebih dari setengah kasus pencurian toko pada 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement