Jumat 24 Jul 2015 16:33 WIB

Harga Sembako di Cilegon Masih Tinggi

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Ilham
 Alfamart menyalurkan bingkisan sembako bagi masyarakat yang membutuhkan  di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (15/7).  (foto : MgROL_45)
Alfamart menyalurkan bingkisan sembako bagi masyarakat yang membutuhkan di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (15/7). (foto : MgROL_45)

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Kota Cilegon usai lebaran ini ternyata belum kembali stabil. Bahkan, beberapa komoditas malah mengalami kenaikan akibat terbatasnya stok di pasaran.

Seperti yang terjadi di Pasar Baru Kranggot, Kota Cilegon, harga daging ayam sebelum lebaran mencapai Rp 35 ribu, saat ini harga tersebut naik menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Sementara, harga daging sapi masih berada di kisaran Rp 110 ribu per kilogram, atau sempat turun Rp 10 ribu dari sebelumnya Rp 120 ribu per kilogram.

Tingginya harga tersebut diduga karena stok daging ayam yang minim pasca hari raya Idul Fitri. Selain itu, sejumlah perusahaan pemasok ayam pedaging juga banyak yang belum kembali beroperasi.

“Lebaran kemarin kan masyarakat memborong daging ayam, jadi sekarang ini stok agak susah. Pedagang juga banyak yang belum jualan. Banyak yang masih berada di kampung,” kata salah seorang pedagang daging ayam, Muslih, Jumat (24/7).

Akibat stok terbatas, omset penjualan daging ayam yang diperoleh juga menurun dibanding hari biasa. Sebab, masih banyak masyarakat yang menahan kebutuhan belanjanya. “Mungkin pembeli sudah kehabisan uang setelah Lebaran, jadi sekarang mengerem belanjaan. Ini saja yang belanja ke saya paling pemilik warung makan. Kalau pembeli yang belanja buat makan sendiri, masih jarang,” ujarnya.

Seorang pembeli, Rahmawati mengatakan, dirinya terpaksa tak jadi membeli daging ayam karena harganya yang masih tinggi. “Saya kira sudah turun, kan sudah habis Lebaran. Tapi ternyata malah naik. Paling beli yang lain aja,” katanya.

Sementara, sejumlah bahan pangan lain seperti bumbu dapur dan telur mulai mengalami penurunan. Harga telur ayam turun dari semula Rp 18 ribu menjadi Rp 17 ribu per kilogram. Sementara, harga cabai merak keriting turun menjadi Rp 25 ribu dari semula Rp 35 ribu per kilogram."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement