Jumat 24 Jul 2015 14:10 WIB

Promosikan Pertalite, Pertamina Belajar dari Oplet Si Mandra

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Satya Festiani
 Petugas memegang keran pompa bensin jenis Pertalite di SPBU, Jakarta, Rabu (22/7). (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas memegang keran pompa bensin jenis Pertalite di SPBU, Jakarta, Rabu (22/7). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) berharap kehadiran Pertalite dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Jika respon yang didapat negatif, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan ada dua hal yang salah.

"Itu bagian marketing. Positioning dan promosinya bisa salah," ujarnya di SPBU Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (24/7).

Berkaca dari pengalaman, Bambang mengatakan pernah melakukan kesalahan dalam hal promosi dalam iklan Si Doek Anak Sekolahan dimana Oplet Mandra menggunakan pelumas Pertamina.

"Yang terjadi pelumas Pertamina terkesan cocoknya untuk mikrolet tua," lanjutnya.

Disinggung kemungkinan Pertlite tidak laku, Bambang mengatakan nantinya Pertamina akan melakukan evaluasi secara menyeluruh.

Menurutnya, memang ada masanya suatu produk yang tidak efisien untuk dijual harus dihilangkan. Ia mencontohkan dimana di masa terdahulu pernah ada sejumlah produk seperti Super TT, Premix, hingga Blue.

"Selalu ada kemungkinan tapi kita harus optimis," sambung Bambang.

Keyakinannya bahwa Pertalite mendapat respon positif, lantaran fakta spek mobil di Indonesia 60 persen sampai 70 persen membutuhkan minimum 90 ron seperti mobil  Avanza, Brio, dan Inova.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement