Senin 20 Jul 2015 12:41 WIB

Mudik Tingkatkan Perputaran Uang di Desa

Pemudik motor beristirahat di rest area saat pulang ke kampung halamannya yang melintas di Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (15/7). (Republika/Raisan Al Farisi)
Pemudik motor beristirahat di rest area saat pulang ke kampung halamannya yang melintas di Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (15/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tradisi mudik lebaran mendorong penyerapan produk pedesaan sekaligus meningkatkan perguliran uang di daerah.

"Tradisi mudik ikut meningkatkan perguliran uang di pedesaan, salah satunya untuk penyerapan produk warga desa tujuan mudik," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jabar Anton Gustoni, Senin (20/7).

Menurut dia, penduduk pedesaan serharusnya bisa menangkap peluang dari para pemudik untuk bisa menjual produk mereka. Hal itu telah dilakukan oleh warga di kawasan wisata yang juga memanfaatkan prosesi mudik dan kunjungan wisata lebaran.

Anton mengakui di beberapa daerah tradisi itu berhasil dimanfaatkan sebagai peluang oleh warganya, namun sebagian daerah belum bisa melakukannya sehingga potensi mereka belum bisa termanfaatkan.

"Padahal di desa-desa itu ada produk unggulan masing-masing. Seharusnya itu menjadi oleh-oleh dari kampung untuk selanjutnya dibawa ke kota," katanya.

Apalagi para pemudik biasanya membawa oleh-oleh ke kota baik itu kerajinan maupun hasil pertanian seperti beras, ubi-ubian, sayuran, perabotan rumah tangga dan lainnya.

Di sisi lain ia juga berharap para pemudik juga memberdayakan warga di pedesaan dengan membeli produk dan komoditas hasil pertanian masing-masing.

"Pemudik juga harus punya cita rasa untuk pemberdayaan desa, minimal produk dari kerabat dekatnya," kata Anton.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement