REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya memperlebar ruang bagi energi terbarukan dalam menghasilkan daya listrik. Upaya itu dinilai efektif membantu program penghematan energi di Indonesia.
"Saat ini ditekankan perimbangan antara batu bara, gas, dan energi terbarukan," ujar Menteri ESDM, Sudirman Said, di Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (15/7).
Upaya tersebut merupakan salah satu poin arahan yang diterima Sudirman ketika bertemu Wakil Presiden, Jusuf Kalla, beberapa waktu lalu. Dalam pelaksanaannya, Sudirman mengaku akan menyiapkan regulasi pelaksanaannya dan mengajak investor.
Ia menjelaskan, seluruh daya yang berjumlah 35 ribu megawatt akan dibagi 50 persen dari batu bara, 25 persen dari gas, dan 25 persen dari energi terbarukan. Jadi total 8,5 ribu megawatt listrik Tanah Air, berasal dari pemanfaatan energi terbarukan.
"Persentase 25 persen ini sangat besar, kita harus berani memanfaatkan energi terbarukan dengan proporsi sebesar ini," kata dia.
Menurutnya, secara kualitas, energi terbarukan dinilai lebih baik dari sumber energi lain. Salah satunya adalah menghasilkan menekan polusi.