Kamis 09 Jul 2015 17:44 WIB

Pengamat: Pemerintah Harus Punya Langkah Konkret untuk Ekonomi

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Satya Festiani
Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan), Ketua ISEI Darmin Nasution (kanan) berbincang dalam Silaturahim dengan Dunia Usaha Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi di JCC, Jakarta, Kamis (9/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan), Ketua ISEI Darmin Nasution (kanan) berbincang dalam Silaturahim dengan Dunia Usaha Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi di JCC, Jakarta, Kamis (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menanggapi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan pemerintah siap menghadapi tantangan fundamental ekonomi dengan memulai siklus baru ekonomi yang berbeda dengan sebelumnya, Direktur Institute for Development of Economic dan Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menilai hal tersebut tidak jauh berbeda dengan pemerintahan sebelumnya.

"Dari dulu jamannya SBY juga programnya begitu, sama aja cuma beda casing saja," ujarnya, Kamis (9/7).

Ia mempertanyakan langkah kongrit apa yang diambil Pemerintahan Jokowi agar terjadi perubahan struktur ekonomi.

Selama ini, ia menilai Indonesia hanya mengandalkan konsumsi rumah tangga sebagai pemantik pertumbuhan.

Ia berharap investasi yang dicanangkan pemerintah tidak mampu direalisasikan dan tidak sebatas portofolio saja.

"Kalau komitmen yang diterima BPKM cukup besar, tapi rata-rata realisasinya hanya 50 persen," sambungnya.

Terkait penggalangan dana dari asing, Enny mengaku tidak mempermasalahkan selama berbentuk investasi bukan hutang. Investasinya sendiri, kata dia sebaiknya yang mengarah pasa sektor riil yang mempunyai nilai tambah terutama industri pengolahan.

Ia juga mempertanyakan, program harmonisasi kebijakan yang ia katakan tumpang tindih.

"Bagaimana kepastian lahan, penyederhanan perijinan, ketersediaan energi, ketersediaan infrastuktur seperti jalan, air, listrik, dan tenagakerja terampil, itu harus kongkrit disampaikan," tegasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement