REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyadari masih tingginya harga daging sapi di pasar jelang idul fitri. Maka upaya menurunkan harga pun dilakukan. Salah satunya dengan melakukan Operasi Pasar (OP) daging sapi oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog).
"OP kita buka dengan harga Rp 87-88 ribu," kata dia pada Kamis (9/7). Ditanya soal penyebab harga tinggi, ia tak menjawabnya secara jelas. Namun ia meyakinkan pasokan daging cukup untuk empat bulan ke depan.
Sementara itu, Bulog sebagai pelaksana OP menyebut, pelaksanaan OP bekerja sama dengan BUMN Peternakan Berdikari. "Kontrak pertama 200 ton sampai lebaran, selanjutnya ditargetkan 500 ton ada tambahan setelah lebaran," kata Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu. Menjaga pasokan, Bulog juga telah mengantongi izin impor sebanyak seribu ton hingga Agustus 2015 dari Australia.
Terpisah, Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo menyebut, penyebab harga tinggi pada daging sapi kemungkinan disebabkan pasokannya yang masih kurang atau transportasi yang terhambat. Tapi ia telah melihat langkah cepat yang dilakukan Kementan yakni dengan melakukan OP.
"Dengan OP, diharapkan harga tidak naik lagi bahkan terus menurun, karena harga sebenarnya itu rata-rata Rp 60 ribu," katanya. Mengupayakan agar impor sapi potong berhenti, ia juga mendukung pemerintah yang mulai mengimpor sapi indukan.