Selasa 07 Jul 2015 08:13 WIB

Industri Otomotif Indonesia Berpotensi Salip Thailand

Rep: rizky jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Pengunjung melihat-lihat Pameran Industri Otomotif Purnajual dan Penyetelan (AAITF) Jakarta 2014, Jakarta, Jumat (23/5).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pengunjung melihat-lihat Pameran Industri Otomotif Purnajual dan Penyetelan (AAITF) Jakarta 2014, Jakarta, Jumat (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan industri otomotif Indonesia harus bisa menyalip Thailand. Pasalnya, Indonesia memiliki pangsa pasar yang besar dan mampu memproduksi kendaraan roda empat berkualitas.   

"Indonesia menjadi negara produsen otomotif ke-2 terbesar di Asean setelah Thailand, kita harus bisa menyalip karena industri kita mampu serta memiliki pasar ekspor dan domestik yang besar," kata Saleh di Jakarta, Selasa (7/7).

Saat ini Thailand sudah mampu memproduksi sekitar 2,5 juta kendaraan per tahun dan 50 persennya diekspor.  Sedangkan Indonesia mengekor dengan kemampuan produksi 1,2 juta unit per tahun dan masih berorientasi di pasar domestik.

Menurut Saleh, program pengembangan industri otomotif ke depan harus diarahkan dan dilakukan dalam kerangka mengimbangi kompetisi dan impor kendaraan, khususnya dari ASEAN. Selain itu, Indonesia juga perlu mendorong investasi dan kemandirian di bidang teknologi otomotif melalui peningkatan kemampuan sumber daya manusia.

Pengembangan dan pengamanan pasar dalam negeri harus dijaga sebagai basis untuk mengembangkan industri otomotif yang mandiri dan berdaya saing global.

"Hal ini mengindikaasikan permintaan kendaraan bermotor dalam negeri akan semakin meningkat, sekaligus memantapkan optimisme kita dengan mengubah paradigma menjadi pengekspor dan basis produk otomotif di ASEAN serta di dunia," ujar Saleh.

Selain menyediakan sarana angkutan orang dan barang, industri otomotif juga berperan dalam menyerap jutaan tenaga kerja. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, tenaga kerja yang terserap di sektor ini mencapai sekitar 1,3 juta orang, yang ada di sektor industri perakitan hingga industri komponen dan aktifitas ekonomi ikutan lainnya seperti perbengkelan serta jaringan purna jual.  

Saleh mengatakan hal inilah yang mendasari sehingga industri otomotif dijadikan sebagai salah satu industri prioritas dalam kebijakan industri nasional. Industri otomotif juga termasuk dalam kelompok industri unggulan masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement