Jumat 03 Jul 2015 12:45 WIB

Produksi Padi Diprediksi Meningkat 6,64 Persen

Rep: Sonia Fitri/ Red: Satya Festiani
Petani menjemur padi saat panen lebih awal di persawahan Desa Gandasuli, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (15/4). (ANTARA/Oky Lukmansyah)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Petani menjemur padi saat panen lebih awal di persawahan Desa Gandasuli, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (15/4). (ANTARA/Oky Lukmansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta agar seluruh jajaran pejabat lingkup kementerian menjaga kekompakan dalam mencapai target swasembada. Sebab dari serangkaian upaya yang dilakukan selama delapan bulan, telah tampak hasil yang bisa dipetik, yakni peningkatan produksi padi yang diprediksi mencapai 6,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), peningkatan itu setara dengan 75,55 juta ton, merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir," kata Amran pada Jumat (3/7).

Sebelumnya, ia menyebut pada 2014 produksi padi mengalami penurunan sebanyak 0,61 persen dari 2013. Selanjutnya pada 2013 naik 3,22 persen dan 2012 naik 5,02 persen. Melihat data, tahun ini merupakan peningkatan produksi tertinggi disebabkan adanya upaya khusus (upsus) dengan berbagai upaya pemerintah dan masyarakat dan TNI.

Kenaikan sebesar 4,7 juta ton atau naik 6,64 persen tersebut juga disebabkan luas tanam yang naik 512,06 ribu hektar atau 3,71 persen. Selain itu, produktivitas yield per hektare diperkirakan naik 1,45 kwintal per hektare. "Biasanya yield per hektare tidak langsung tinggi, tapi luas panen masih bisa,” tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement