Kamis 02 Jul 2015 15:57 WIB

Permodalan 13 Perusahaan Penerbangan Ini Negatif

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menhub Ignasius Jonan
Foto: antara
Menhub Ignasius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumumkan ada 13 perusahaan penerbangan nasional yang sampai saat ini total equity atau permodalannya masih negatif.

"Masa perusahaan equity-nya masih negatif bisa jalan, itu caranya bagaimana," heran Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat berbincang dengan awak media di Kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (1/7) kemarin.

Jonan menyebutkan 13 perusahaan tersebut terdiri dari Indonesia Air Asia, Cardig Air, Trans Wisata Prima Aviation, Istindo Services, Survei Udara Penas, Air Pacific Utama, John Lin Air Transport, Asialink Cargo Airline, Ersa Eastern Aviation, Tri MG Intra, Nusantara Buana, Manuggal Air, dan Batik Air Indonesia.

Jonan menegaskan memberi tenggat waktu kepada 13 perusahaan penerbangan tersebut hingga satu bulan atau sampai dengan 30 Juli untuk memenuhi modalnya supaya tidak negatif.

"Kalau semisal tidak bisa bagaimana? Ya kita kurangi atau tidak kita izinkan menambah rute," lanjutnya.

Ia menambahkan, akan sangat berbahaya jika suatu badan usaha seperti maskapai penerbangan modalnya sudah negatif.

Sedangkan, ia katakan ada dua perusahaan penerbangan yaitu Jatayu dan Survei Udara Penas yang sedang proses resertifikasi. Kalau Resertifikasi ini, lanjut Jonan, masih tidak bisa terbang karena belum memenuhi persyaratan-persyaratan baik kepemilikan pesawat atau pun yang lainnya.

Jonan membeberkan tujuan hal ini dilakukan lantaran sudah sesuai dengan UU penerbangan agar menjaga keselamatan, menjaga perusahaan penerbangan yang sehat dan sesuai standar keselamatan dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement