REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL - Perusahaan pembuat chip, Qualcomm tidak punya rencana membelah bisnisnya demi ekspansi. Hal itu dikatakan pimpinan eksekutifnya Paul Jacobs seperti dilansir dari reuters.
Padahal perusahaan asal Amerika Serikat tersebut sedang tertekan oleh sejumlah investor yang menginginkan ekspansi bisnis. Apalagi kompetisi ketat dalam bisnis teknologi memaksa perusahaan harusnya mampu berkembang cepat.
Menurut Jacobs, ia beserta jajaran direksi sudah pernah mendiskusikan masalah ekspansi ini."Bertahun-tahun direksi mencoba hal itu tapi kita masih berpikir untuk melakukan sinergi dalam perusahaan," katanya dalam suatu diskusi di Seoul, Korea Selatan.
Jacobs menjelaskan perusahaanya selalu mengevaluasi berbagai opsi. Ia meyakini jika masa depan pengembangan perusahaannya adalah hal terpenting. Sehingga untuk ke depannya ia masih belum bisa memastikan perubahan apa yang bisa saja terjadi.
Salah satu perusahaan investasi, Jana Partners mengatakan sejak April lalu jika Qualcomm harusnya meluaskan bisnisnya. Sehingga perusahaan itu tidak hanya bermain disektor komponen chip saja. Jika ekspansi bisnis dapat dilakukan, diprediksi bisa mendongkrak nilai saham.
Jana Partners pun menyebut bisnis chip sebagai sesuatu yang tak berarti.