Ahad 28 Jun 2015 16:16 WIB

Pertagas Siap Kembangkan Jargas Nonpenugasan Pemerintah

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Satya Festiani
Jaringan Pipa Gas, Pertagas (Pertamina Gas)
Foto: ROL/Agung Sasongko
Jaringan Pipa Gas, Pertagas (Pertamina Gas)

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta --  Setelah berhasil mengelola jaringan gas kota di Kabupaten Sengkang (Sulawesi Selatan), Kota Prabumulih (Sumatera Selatan) dan Jambi, PT Pertamina (Persero) kembali dipercaya untuk mengelola jaringan gas kota di beberapa lokasi yang tersebar di Indonesia.

Melalui surat Dirjen Migas, Kementerian ESDM yang ditujukan kepada Pertamina pada Juni, BUMN ini diminta untuk mengoperasikan sementara jaringan gas kota di Kabupaten Sidoarjo (-/+ 4.000 Sambungan Rumah Tangga), Ogan Ilir (3.725 SR), Bulungan (3.300 SR), Bekasi (3.949 SR) dan Kota Lhokseumawe (3.997 SR).

Penugasan pengelolaan jargas yang dipercayakan ke Pertamina ini merupakan sambungan rumah tangga yang telah dibangun oleh Ditjen Migas dengan menggunakan dana APBN Tahun Anggaran 2010-2014. Dengan penugasan tersebut, Pertamina melalui PT Pertamina Gas (Pertagas) akan melakukan rencana pengembangan jargas di kota-kota tersebut agar masyarakat yang mendapatkan fasilitas jargas semakin banyak.

Tak hanya mengelola yang eksisting, Pertagas juga diminta melakukan pembangunan jaringan gas Kota Lhoksukon, Aceh (4.000 SR) dan Pekanbaru (3.713 SR) menggunakan dana APBN Tahun Anggaran 2015. Sementara dalam pengoperasiannya, Pertagas akan menunjuk anak perusahannya, PT Pertagas Niaga yang nantinya akan bekerja sama dengan BUMD masing-masing daerah.

Presiden Direktur Pertagas Hendra Jaya optimistis pembangunan dan pengelolaan jargas yang dipercayakan pemerintah ini nantinya akan berjalan tepat waktu dan mendapatkan sambutan baik dari pemerintah daerah setempat dan masyarakat.

"Apalagi jargas lebih ekonomis," ujarnya.

Hendra berharap kehadiran Jargas di kota-kota tersebut bisa mengikuti kisah sukses program gas kota di Prabumulih, Sumatera Selatan.

"Di sana masyarakat justru antre agar rumahnya dipasang fasilitas jargas karena mereka menyadari betul keuntungan yang diperoleh," lanjut Hendra.

Tak bisa dipungkiri, salah satu kunci penting dari program jargas, menurut Hendra, adalah adanya dukungan dari BUMD serta pemerintah setempat untuk mengedukasi masyarakat dalam pemanfaatan jaringan gas kota.

"Di sisi lain, kami juga berkomitmen untuk bisa segera menjawab antusiasme masyarakat terhadap gas kota ini dengan pasokan gas yang stabil dan berkelanjutan," tambahnya.

Rencananya, selain menerima penugasan pengelolaan jargas dari pemerintah, Pertagas Niaga juga akan mengembangkan Jargas Non-Public Service Obligation atau non-penugasan pemerintah di Jakarta Selatan, Tangerang Selatan serta Depok. Untuk wilayah tersebut, Pertagas Niaga bakal fokus menyasar konsumen rumah tangga high end, apartemen, hotel dan pusat perbelanjaan.

Pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga bertujuan untuk mensukseskan program percepatan penggunaan gas sebagai salah satu program prioritas pemerintah dalam rangka diversifikasi energi, pengurangan subsidi, penyediaan energi bersih, efisien dan ramah lingkungan. Jargas diprioritaskan bagi masyarakat yang wilayah tempat tinggalnya dekat dengan sumber gas serta memiliki fasilitas jaringan gas pipa.

"Selain lebih bersih dan efisien, masyarakat juga merasakan keuntungan harga yang lebih hemat," tutupnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement