REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, salah satu prioritas untuk meningkatkan industri yakni mendorong sektor industri yang berbahan baku lokal dan berorientasi ekspor. Dengan demikian, secara bertahap impor bahan baku dapat dikurangi.
"Dengan memprioritaskan industri tersebut, maka kita bisa mendapatkan devisa yang besar," ujar Saleh di Jakarta, Jumat (26/6).
Saleh mencontohkan, industri yang sudah siap untuk digenjot yakni industri makanan dan minuman, industri pulp, dan smelter. Selain itu, Saleh mengatakan, Kementerian Perindustrian juga memperjuangkan harga energi yang saat ini masih memberatkan industri sehingga dapat mengurangi daya saing. Saleh berharap industri bisa diberikan harga energi yang wajar sehingga target RIPIN bisa tercapai.
Saleh mengatakan, arah kebijakan pembangunan industri nasional akan difokuskan pada pengembangan perwilayahan industri di luar pulau Jawa, penumbuhan populasi industri, serta peningkatan daya saing dan produktivitaas. Sejauh ini, Kementerian Perindustrian belum melakukan revisi arah kebijakan pembangunan industri tersebut.
"Kita menerima masukan dan berkoordinasi dengan kementerian lain agar kebijakan pembangunan ini dapat berjalan selaras," kata Saleh.