REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raksasa restoran cepat saji dari Amerika McDonald mengatakan akan menjual semua 413 toko di Taiwan untuk operator waralaba. Langkah itu sebagai rencana McDonald untuk berbalik menjadi pengecer.
Penjualan akan berakhir lebih dari tiga dekade. McDonald mengatakan akan mencari kandidat yang cocok untuk menjadi pemegang lisensi perkembangannya.
Rantai makanan cepat saji terbesar di dunia itu telah berjuang untuk mempertahankan pelanggan di tengah persaingan yang ketat.
Dikutip dari BBC, Kamis (25/6), Chief Executive Steve Eastterbrook mengatakan pada Mei, perusahaan akan meningkatkan jumlah restoran waralaba global.
Pekan lalu, perusahaan juga mengatakan akan memiliki restoran lebih sedikit di AS daripada tahun lalu. Sebelumnya, perusahaan mengumumkan pada April telah melakukan penutupan 350 restoran global.
Penjualan perusahaan sebanding dengan restoran terbuka setidaknya 13 bulan turun 2,3 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Bisnis di Asia juga telah dilanda ketakutan keamanan pangan di Cina tahun lalu terkait daging yang tercemar.