Selasa 23 Jun 2015 17:21 WIB

Perusahaan Sawit Tunggu Penerapan Kewajiban CPO Fund

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Satya Festiani
Pekerja melakukan bongkar muat minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (19/9).(Republika/Prayogi)
Foto: Prayogi/Republika
Pekerja melakukan bongkar muat minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (19/9).(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) masih menunggu pengimplementasian CPO supporting fund. Dana pendukung minyak sawit mentah tersebut dipatok 50 dolar AS per ton sebagai pungutan ekspor.

Direktur Pemasaran Ramzi Satria mengatakan, Hingga kini belum jelas realisasi CPO Fund. ''Sampe hari ini kita masih menunggu sebenarnya ini sejak Maret, kemudian Mei, kemudian Juni, bahkan Juli, menjelang Juli ini masih ditinjau ulang besaran fund tersebut," ujarnya, Selasa (23/6).

Menurut Ramzi, terdapat tujuan positif dalam pemberlakuan CPO fund. Di antaranya, untuk menstimulus industri hilir. Namun, para produsen CPO meminta pemerintah meninjau besaran tarif tersebut.

Dia menuturkan, besaran tarif CPO fund sulit ditentukan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement