Selasa 23 Jun 2015 13:01 WIB

Telkomsel Bantu 600 Anak Yatim di Bali-Nusra

 Seorang petugas melakukan pengecekan rutin perangkat menara BTS Telkomsel (ilustrasi).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Seorang petugas melakukan pengecekan rutin perangkat menara BTS Telkomsel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR –  Perusahaan seluler PT Telkomsel, berbagi kegembiraan dengan anak yatim di Bali dan Nusa Tenggara. Perusahaan berbendera merah-putih itu, menyiapkan sebanyak 600 bingkisan bagi anak yatim, serta bantuan untuk 12 masjid. “Bantuan ini merupakan semangat berbagi antar sesama manusia, khususnya dalam kaitannya dengan momentum bulan Ramadhan," kata VP Sales & Marketing Telkomsel Area Jawa Bali Herry Setiawan.

Hal itu dikemukakan Herry di Denpasar, Bali, Senin (22/6) malam, dalam sambutannya pada acara penyerahan bantuan Telkomsel untuk anak yatim di Bali. Bantuan diserahkan kepada 150 anak yatim dari dua yayasan, yakni Yayasan Al Koramah Kabupaten Jembrana, dan Yayasan Nurul Iman Denpasar.

Bantuan yang diberikan Telkomsel di Bali Nusra, bagian dari program berbagai Telkomsel seluruh Indonesia. Secara nasional kata Herry, Telkomsel menyantuni 8.000 anak yatim atau tidak mampu dan memberikan bantuan bedah masjid di 40 kota di seluruh Indonesia. Safari Ramadhan Telkomsel pada tahun ini bertemakan “Selalu Berbagi dan Melayani”.

Pada Romadhon 1436 H, untuk wilayah Bali, NTB dan NTT, Telkomsel membagikan sebanyak 600 bingkisan bagi anak-anak yatim. Selain itu Telkomsel juga memberikan bantuan bagi masjid di 40 kota senilai Rp 90 juta, berlokasi distrubusi di sekitar lokasi BTS.

"Untuk bingkisan bagi anak-anak yatim, berupa sarung, sajadah dan sejumlah uang. Sedangkan untuk masjid, berupa material sesuai yang diperlukan untuk pembangunan atau renovasi,"  katanya.

Pembina Yayasan Nurul Iman, Imam Mas'ud mengapresiasi perhatian Telkomsel kepada anak-anak yatim. Menurut dia, pihaknya tidak hanya melihat berapa besar atau apa yang diterimanya, namun lebih pada perhatian yang diberikan kepada mereka. "Kami merasa terharu, karena ada yang memerhatikan anak-anak asuh kami," kata Imam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement