Senin 22 Jun 2015 15:40 WIB

Antisipasi Gagal Panen, Kementan Data Kebutuhan Petani Sinabung

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Warga melintas di Desa Namanteran yang tertutup debu vulkanik dengan latar belakang aktivitas Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, Selasa (16/6).   (Antara/Irsan Mulyadi)
Warga melintas di Desa Namanteran yang tertutup debu vulkanik dengan latar belakang aktivitas Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, Selasa (16/6). (Antara/Irsan Mulyadi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku tengah membuka jalan untuk menyalurkan dana bantuan kepada petani di Sinabung. Sebab, para petani terancam mengalami gagal panen akibat debu vulkanik yang mengenai tanaman.

"Kami sudah perintahkan ada Dirjen yang ke sana, sejak bulan lalu, didata dulu, cek apa yang dibutuhkan," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada Senin (22/6). Namun, ia tak menyebut apa saja yang telah didata dan berapa alokasi anggaran yang tersedia.

Bentuk bantuan seperti apa, lanjut dia, masih akan dokoordinasikan dengan pengurus masyarakat setempat. Hal tersebut ditegaskan Direktur Jenderal Hortikultura Spudnik Sujono. Inventarisir data bantuan bertujuan agar penyalurannya tepat guna dan tepat sasaran.

Anehnya, Spudnik menyebut tim yang dikerahkan untuk memulai bantuan ke Sinabung bergerak sejak pekan lalu. Ia juga optimis, penyelamatan tanaman hortikultura di Sinabung bisa terlaksana asalkan ada sinergi dengan masyarakat petani.

"Masih bisa selamat, jadi tanamannya dicuci pakai air, kita berdayakan masyarakat," tuturnya. Ia pun berharap ketebalan abu menutupi tanaman tidak terlampau tebal sehingga upaya pembersihan lebih singkat waktunya.

Bantuan serupa untuk Petani Sinabung sempat digelontorkan tahun lalu. Ketika itu, pemerintah menyalurkan bantuan senilai Rp 129 miliar. Wujudnya, benih sayuran untuk 183 hektare, benih kopi serta alat mesin yang diberikan kepada kelompok tani.

Berikut juga bantuan untuk pencangkulan lahan untuk lahan yang tertutup abu tipis kurang dari 2 cm. Diberikan pula bantuan pupuk organik 5 ton per hektare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement