Ahad 21 Jun 2015 17:36 WIB

Menteri BUMN Yakin Pertamina Mampu Danai Mahakam

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
 Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto memberikan keterangan pers terkait pengelolaan blok Mahakam di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6).  (Republika/Agung Supriyanto)
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto memberikan keterangan pers terkait pengelolaan blok Mahakam di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku yakin dengan kemampuan PT Pertamina (persero) untuk mendanai alih kelola Blok Mahakam, Kalimantan Timur, yang ditaksir dibutuhkan investasi 2,5 miliar dolar AS per tahun atau setara Rp 32,5 triliun per tahun.

Rini mengungkapkan, saat ini valuasi Blok Mahakam tengah dihitung bersama dengan SKK Migas. Mengenai kabar bahwa investasi yang dibutuhkan cukup besar, yakni Rp 32,5 triliun per tahun, Rini mengakui tidak tertutup kemungkinan BUMN Migas tersebut akan melakukan pinjaman.

“Mungkin ada pinjaman. Balance sheet Pertamina masih cukup baik untuk bisa menambah pinjaman itu. Jadi saya rasa tidak ada masalah,” ujar Rini, Sabtu (20/6).

Rini menjelaskan lebih lanjut, saat ini valuasi Mahakam tengah dihitung oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), dan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Jadi, itu diselesaikan dulu. Tapi, kalau dalam kemampuan mendapatkan pembiayaan, saya enggak ragu. Pasti dapat dilakukan,” kata Rini.

Di lain pihak, PT Pertamina menargetkan untuk menemukan cadangan baru di Blok Mahakam, menyusul diputuskannya porsi saham Blok Mahakam sebesar 70 persen yang jatuh kepada Pertamina dengan BUMD. Direktur Utama Pertamina Dwi Sucipto menyatakan, pihaknya telah siap untuk menginvestasikan Rp 2,5 miliar dolar AS setiap tahunnya untuk berbagai bentuk operasi termasuk pengeboran maupun ekspansi terhadap area yang belum dieksplorasi.

"Cadangan akan berlangsung 20 tahun yang akan datang, sampai dengan kontrak habis. Mengenai posisi 70 persen yang kita akan share down dengan BUMD, kami akan tindak lanjuti dalam pembicaraan yang akan datang," ujarnya, Ahad (21/6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement