Jumat 19 Jun 2015 02:53 WIB

Larang Konsumsi Nutella, Menteri Prancis Meminta Maaf

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ilham
Kelapa sawit.  (ANTARA/Puspa Perwitasari)
Foto: ANTARA/Puspa Perwitasaripus
Kelapa sawit. (ANTARA/Puspa Perwitasari)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Ekologi Prancis, Segolene Royal meminta maaf karena melarang mengkonsumsi Nutella. Dia menulis dalam akun twitter-nya "Seibu permintaan maaf untuk barisan Nutella," kicaunya, Kamis (18/6).

Dilansir dari Al arabiya, Royal menyatakan perkebunan sawit yang menggantikan hutan penyebab utama kerusakan lingkungan. Pernyatannya pun mengaitkan perusahaan asal Italia Ferrero yang memproduksi Nutella berbahan dasar minyak kelapa sawit.

Ferrero memang menekankan semua minyak kelapa sawit berasal dari Malaysia. Minyak tersebut didapat sesuai dengan aturan dan bertanggung jawab.

Pemerintah Italia memprotes pernyataan Royal karena Nutella bagian dari produk nasional mereka. Menteri Lingkungan Italia Gian Luca Galletti mengatakan, Royal seharusnya tak lagi menggunakan produk Italia untuk makan malam seperti roti dan Nutella.

Istri PM Italia Matteo Renzi, Agnese Renzi bahkan berfoto di bar berkonsep Nutella di Milan. Beberapa politisi Italia mengatakan, dengan memboikot Nutella tidak akan berpengaruh apapun terhadap kerusakan lingkungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement