REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perkembangan bisnis perbankan membuat bank harus berlomba-lomba dalam berinovasi sekaligus merebut pasar yang ada. Termasuk, membidik dunia pendidikan. Salah satu perbankan yang membidik pasar ini adalah Bank BTN yang menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk memperluas pasarnya.
Menurut Direktur Utama Bank BTN, Maryono, pihaknya merangkul ITB dengan sejumlah fasilitas layanan dan jasa perbankan yang dapat dinikmat oleh peserta didik dan pengelola kampus. "Kami berharap kerja sama ini dapat mendongkrak dana pihak ketiga yang kami kelola," ujar Maryono, kepada wartawan usai melakukan penandatanganan kesepahaman kerja sama (MOU) dengan ITB di Bandung, Selasa (16/6).
Menurut Maryono, Ia menargetkan dana pihak ketiga Bank BTN yang berbiaya murah dapat meningkat. Kerja sama yang disepakati adalah menyangkut pemanfaatan jasa dan layanan perbankan untuk pengembangan civitas akademika.
Ruang lingkup kerja sama, meliputi pengelolaan dana operasional, pengelolaan pembayaran biaya pendidikan, tabungan untuk mahasiswa dan pegawai, Kartu Mahasiswa dan layanan berbasis kartu lainnya, Fasilitas Kredit Karyawan, Penyaluran Dana Program Pemerintah, Fasilitas pendukung kegiatan civitas akademika, Pemanfaatan produk dan jasa layanan perbankan lainnya. "Ini adalah awal untuk kami memberikan lebih banyak lagi dari apa yang dibutuhkan kampus," katanya.
Sebagai mitra kerja yang strategis, kata dia, BTN juga ingin memberikan pelayanan lebih kepada ITB. Salah satunya, Bank BTN dapat menjadi one stop service bagi ITB untuk kebutuhan apa pun.
Model kerja sama lainnya yang dapat dikembangkan, kata dia, memenuhi berbagai kebutuhan ITB dalam segala keperluan. Misalnya, Bank BTN dapat memberikan kredit atau pembiayaan modal kerja dan investasi untuk pembangunan gedung kampus, perumahan dosen dan rektor, asrama mahasiswa, laboratorium dan sarana belajar lainnya.
Sebaliknya, kata dia, Bank BTN juga dapat memanfaatkan kerja sama ini dengan meminta ITB bisa memberikan masukan yang diperlukan bagi pengembangan bisnis masa depan. "Kami ingin agar kerja sama ini membawa sinergi kedua belah pihak," katanya.
Salah satu program yang bisa dimanfaatkan ITB, kata dia, adalah program pembiayaan satu juta rumah dari BTN. Program ini, diharapkan juga bisa dinikmati oleh karyawan dan karyawati ITB.
Program satu juta rumah ini, kata dia, menyasar tiga segmen kelompok masyarakat. Yakni, miskin dengan rumah susun sewa (rusunawa), menengah-bawah dan masyarakat ekonomi atas. Karyawan dan karyawati dari ITB menurutnya dapat memanfaatkan pembiayaan rumah bagi kalangan menengah di mana KPR diberikan selama 20 tahun, bunga 5 persen dan uang muka 1 persen.
Maryono mengklaim, hingga saat ini BTN sudah berkembang sangat baik dengan terus fokus pada pembiayaan perumahan. Yakni, dengan terus meningkatkan pembiayaan rumah subsidi dan non-subsidi serta rumah landed dan apartemen.