REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) baru saja mengembangkan website pusat database tenaga kerja nasional. Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja Frans Go menyatakan, software itu memang masih jauh dari sempurna dan akan terus dikembangkan.

"Semoga ada masukan, sehingga dari waktu ke waktu bisa lebih sempurna," ujarnya dalam sosialisasi database tersebut, di Menara Kadin, Jakarta, Selasa, (16/6). Ia menambahkan, di dalam web tersebut sudah terbagi antara pencari kerja biasa dan yang sudah bersertifikasi.

Frans menjelaskan, tujuan utama web yaitu memberikan kemudahan sebesar mungkin bagi anggota Kadin, untuk mencari tenaga profesional. Ke depannya, tak menutup kemungkinan web akan membagi antara pencari kerja di dalam negeri dan di luar negeri.

Ia mengungkapkan, minggu depan berencana bertemu dengan Kementerian Tenaga Kerja supaya database yang dibuat Kadin lebih memiliki kekuatan. "Soal daftar lebih lanjut kita belum bicara dengan departemen tenaga kerja," tuturnya.

Sedangkan menurut data Badan Pusat Statistik, penyerapan tenaga kerja selama setahun terakhir antara Februari 2014 sampai Februari 2015. Peningkatan didominasi di Sektor Industri sebanyak satu juta orang atau 6,43 persen.

Lalu di Sektor Jasa Kemasyarakatan sebanyak 930 ribu atau 5,03 persen, di Sektor Perdagangan sebanyak 840 ribu atau 3,25 persen. Pada Februari 2015, penduduk bekerja masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah sebesar 45,19 persen, sedangkan penduduk bekerja yang Sarjana hanya 8,29 persen.

Ikuti Whatsapp Channel Republika