REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Selama berlangsungnya masa angkutan Lebaran 2015, perjalanan KA Pramex yang melayani rute Yogyakarta-Kutoarjo mengalami pergeseran. "Titik tolak keberangkatan ke Yogyakarta atau titik akhir perjalanan dari Yogyakarta, akan berada di Stasiun Prembun, sekitar 12 km ke barat dari arah Prembun," jelas Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, Selasa (16/6).
Menurutnya, pengalihan layanan turun naik penumpang KA Pramex dari Kutoarjo ke Prembun ini dilakukan untuk lebih memaksimalkan pelayanan penumpang selama masa angkutan Lebaran. Dengan pengalihan tersebut, Stasiun Kutoarjo lebih difokuskan untuk pelayanan KA jarak jauh. "Dengan pemisahan pelayanan KA jarak jauh dan KA lokal dipisahkan, diharapkan pelayanan menjadi lebih maksimal dan tidak semrawut," jelasnya.
Surono menyebutkan, selama masa angkutan Lebaran 2015 mendatang, frekwensi KA yang berhenti dan berangkat serta jumlah penumpang yang naik dan turun di stasiun Kutoarjo akan mengalami meningkat. Seluruhnya, ada penambahan 16 KA Tambahan Lebaran yang akan berhenti dan berangkat di stasiun Kutoarho.
Ke 16 KA tersebut terdiri dari KA Gajayana Lebaran jurusan Malang- Gambir, KA Taksaka Lebaran jurusan Yogya-Gambir, KA Lodaya Lebaran jurusan Solo-Bandung, KA Kutojaya Lebaran jurusan Kutoarjo-Pasarsenen, KA Kutojaya Utara Lebaran PSO jurusan Kutoarjo-Pasarsenen, KA Kutojaya Selatan Lebaran PSO dan KA Pasundan Lebaran PSO jurusan Surabaya Gubeng-Kiaracondong, dan KA Angkutan Motor Gratis jurusan Jakarta-Purwosari.
"Dengan banyaknya KA jarak jauh yang berhenti di Stasiun Kutoarjo, maka jika pelayanan KA jarak jauh dan lokal tidak dipisahkan, pasti akan menimbulkan keruwetan. Hal ini karena terbatasnya fasilitas yang di Stasiun Kutoarjo, seperti area parkir, hall dan ruang tunggu penumpang," katanya.
Apalagi, tingkat okupansi KA Pramex per hari cukup tinggi. Saat ini saja, volume penumpang KA Pramex per hari mencapai 400 orang pada setiap pemberangkatan. Padahal, selama masa menjelang dan sesudah lebaran, penumpang KA ini juga mengalami peningkatan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika