Jumat 12 Jun 2015 15:25 WIB

Pelni Fungsikan Jetliner di Indonesia Timur

Rep: c85/ Red: Dwi Murdaningsih
Jetliner Pelni
Jetliner Pelni

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) kembali mengoperasikan Kapal Ferry Cepat (KFC) Jetliner yang sempat "mati suri" sejak 2012 lalu. Pengoperasian Jetliner ini nantinya akan melengkapi kebutuhan transportasi laut di Indonesia bagian timur.

Direktur Utama PT Pelni Sulistyo Wimbo Hardjito mengatakan, rute baru yang akan dilintasi oleh jetliner tersebut, yakni Makassar-Labuan Bajo (pulang pergi). Wimbo menyebut, kapal buatan Norwegia ini nantinya akan melengkapi kapal Pelni yang sudah beroperasi dari Makassar menuju sejumlah titik di sekitar Labuan Bajo.

"Pengoperasian Jetliner ini simbolik dalam rangka mengoptimalkan semua aset, kita jangan terlena dengan membiarkan aset yang kita punya sebagai sumber pendapatan dari Pelni," katanya saat acara peluncuran rute baru di Tanjung Priok, Jumat (12/6).

KFC Jetliner merupakan armada Pelni yang dimiliki sejak tahun 2000 dan sempat disewakan kepada Srilanka selama beberapa tahun, kemudian kembali ke Pelni pada 2012 dan baru tahun ini dioperasikan kembali.

Wimbo menambahkan, pemilihan rute Makasaar-Labuan Bajo dikarenakan rute ini diminati cukup tinggi oleh masyarakat, bahkan turis lokal hingga asing. Selain itu, perairan laut di Indonesia ini cukup bersih sehingga kapal ini dapat beroperasi dengan maksimal.

"Potensi penumpang disana cukup tinggi. Ini juga untuk nunjang perekonomian disana, baik di Labuan Bajo dan Makassar. Ini pasarnya sudah ada sebelumnya, sudah ramai," jelasnya.

Selain itu, pemilihan rute di wilayah tersebut karena perairannya masih bersih mengingat kapal Jetliner dioperasikan dengan mesin water jet di mana air yang masuk dihembuskan kembali. "Jadi kalau air yang masuk kotor, akan cepat rusak, di Labuan Bajo airnya masih bersih tidak seperti di Tanjung Priok ini," ujarnya.

Wimbo mengatakan Kapal Jetliner senilai Rp 160 miliar itu didapatkan dari Norwegia dengn akapasitas maksimum 550 orang ditambah daya angkut mobil sekelas MVP (minibus atau sedan) mencapai 170 unit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement