Kamis 11 Jun 2015 07:58 WIB

Wall Street Melonjak Didukung Sektor Teknologi dan Perbankan

Wall Street
Foto: Reuters/Carlo Alllegri
Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wall Street berakhir melonjak pada Rabu (10/6) (Kamis pagi WIB), dengan indeks Dow menguat lebih dari 1,3 persen karena reli berbasis luas dipimpin saham-saham teknologi dan perbankan, mematahkan seminggu perdagangan lesu di pasar ekuitas AS.

Dow Jones Industrial Average melonjak 236,36 poin (1,33 persen) menjadi ditutup pada 18.000,40.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik 25,05 poin (1,20 persen) menjadi ditutup pada 2.105,20, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 62,82 poin (1,25 persen) menjadi 5.076,69.

Saham-saham dibantu oleh berita pada tengah hari bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande akan bertemu dengan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras di sela-sela pertemuan puncak Uni Eropa-Amerika Latin, mendorong harapan untuk perpanjangan kesepakatan dana talangan (bailout) Yunani.

Tetapi para analis mengaitkan kenaikan kuat terutama dengan reli setelah empat hari berturut-turut perdagangan negatif atau datar.

"Anda melihat pembeli masuk dan mengambil keuntungan dari pasar yang telah di bawah tekanan selama hari perdagangan terakhir," kata David Levy, manajer portofolio di Kenjol Capital Management.

"Ini adalah reli pada kondisi oversold."

Saham-saham teknologi besar sangat kuat, dengan anggota Dow Microsoft naik 2,1 persen serta Facebook dan Google keduanya masing-masing naik 1,9 persen. Apple naik 1,2 persen.

Saham perbankan juga meningkat. Anggota Dow JPMorgan Chase dan Goldman Sachs masing-masing melonjak 1,6 persen dan 2,0 persen, sedangkan Bank of America naik 1,6 persen.

Saham-saham yang terkait dengan minyak juga menguat seiring dengan kenaikan harga minyak. Anadarko naik 1,7 persen, ConocoPhillips naik 1,5 persen dan Halliburton melonjak 2,1 persen.

Netflix melesat 3,7 persen lebih tinggi setelah pemegang saham menyetujui langkah-langkah untuk meningkatkan jumlah saham perusahaan, langkah yang diharapkan dapat menyebabkan pemecahan saham.

Johnson Controls, yang mengkhususkan diri dalam produk-produk efisiensi energi untuk bangunan dan mobil, melonjak 3,9 persen setelah mengumumkan kajian strategis bisnis otomotifnya yang dapat menghasilkan divisi penjualannya. Johnson mengatakan pihaknya meminta Goldman Sachs dan Centerview Partners untuk membantunya sebagai penasihat keuangan.

Regeneron Pharmaceuticals turun 2,6 persen setelah sebuah komite penasihat FDA menyetujui pengobatan Praluent-nya untuk menurunkan kolesterol. Namun, persetujuan itu "tidak begitu bersih dan positif sesuai harapan" karena anggota komite "tampak menutup" pada kurangnya data hasil dan keamanan obat, kata sebuah catat dari RBC Capital Markets.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun naik menjadi 2,49 persen dari 2,43 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 3,21 persen dari 3,16 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement