Rabu 10 Jun 2015 22:47 WIB

Komisaris Anyar BEI Serukan Perusahaan Keluarga Go Public

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Garibaldi Thohir
Foto: Antara/Andika Wahyu
Garibaldi Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris anyar PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Garibaldi Thohir menilai, penawaran saham perdana (IPO) perusahaan meningkatkan kualitas perseroan. CEO perusahaan batu bara raksasa Adaro itu menyerukan perusahaan keluarga menjadi perusahaan terbuka. Manfaatnya, selain kocek perusahaan bertambah tebal, manajemen perseroan akan semakin profesional.

Garibaldi mengatakan, perusahaan keluarga yang melantai ke bursa akan semakin meningkat kualitasnya. Pasalnya, korporasi akan memiliki kinerja perusahaan yang baik (GCG) karena bursa memiliki standar tertentu. Selain itu, perseroan akan lebih bertanggung jawab karena saham juga dimiliki oleh publik.

''Perusahaan publik memiliki aturan,'' kata dia, Rabu (10/6).

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (10/6) menetapkan Garibaldi Thohir sebagai komisaris. CEO PT Adaro Energy Tbk itu menggantikan Dwi Soetjipto.

Garibaldi menuturkan, perusahaan keluarga rentan pecah. Bahkan, baru berjalan satu generasi sudah bubar. Alasannya, karena tidak memiliki standar dan aturan tertentu.

Dia menilai, banyak perusahaan keluarga di pedesaan yang memiliki potensi besar. Indikatornya, memiliki aset dan kinerja keuangan yang kinclong. ''Punya lahan puluhan ribu hektare dan produksi batu bara besar,'' jelas dia.

Menurut Garibaldi, sudah tidak zaman mengkhawatirkan pajak. Alasannya, dengan menjadi anggota bursa mendapatkan keuntungan berganda.

Dia menuturkan, perusahaan publik walaupun sudah berganti direksi dan komisaris berulang kali tetap bertahan hingga saat ini. Semisal, PT Astra International, meski sudah berganti kepemilikan berkali-kali masih terus bertaji.

Garibaldi akan berdakwah ke perusahaan-perusahaan keluarga agar tergerak untuk melakukan IPO.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement