Rabu 10 Jun 2015 21:47 WIB

Dirut Bulog Baru Lakukan RDP Perdana Dengan DPR

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Djarot Kusumayakti (kanan)  (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Djarot Kusumayakti (kanan) (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Urusan Logistik (Bulog) formasi baru melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) perdana dengan Komisi IV DPR RI pada Rabu (10/6). Rapat diawali dengan perkenalan Direktur Utama baru yakni Djarot Kusumayakti serta Direktur Pelayanan Publik yang juga baru yakni Wahyu Suparyono.

Keduanya menggantikan pejabat Bulog sebelumnya yakni Lenny Sugihat dan Lely Pelitasari Soebekty. Setelah perkenalan, mereka pun menyampaikan soal rencana kerja ke depan agar Bulog dapat memenuhi target penyerapan beras petani sebanyak 4 juta ton.

"Adalah tanggung jawab Bulog untuk meningkatkan daya serap beras petani yang saat ini baru terserap sampai Juni sebanyak 2,59 persen, ini harus kita tingkatkan," kata Djarot Kusumayakti dalam pengantarnya di hadapan anggota DPR. Padahal, kata dia, terjadi kenaikan produksi beras dalam 10 tahun terakhir meski ada fluktuasi pada 2011 dan 2014 terjadi penurunan.  

Dilaporkan pula, untuk pengadaan luar negeri, Bulog telah melakukan penugasan impor beras pada 2010-2011-2012-2014 dengan total 425 ribu ton. Maka direncanakan untuk tahun ini tidak ada impor karena penyerapan akan dioptimalkan. Posisi terakhir stok beras Bulog ada sebanyak 1,4 juta ton. Rinciannya, per 10 juni penyerapan 1,2 juta ton dialokasikan untuk raskin 1,1 juta ton, sehingga persediaan menurun dari 1,488 juta ton menjadi 1,435 juta ton.

Untuk mempercepat penyerapan, ia berjanji akan meningkatkan kerja sama dengan seluruh mitra Bulog di lapangan, dibarengi keterbukaan dan pengawasan yang intensif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement