Selasa 09 Jun 2015 16:43 WIB

Dirut Baru Ingin Bulog Jadi Stabilisator Harga

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja menata karung-karung beras untuk rakyat miskin (raskin) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kelapa Gading, Jakarta.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Pekerja menata karung-karung beras untuk rakyat miskin (raskin) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kelapa Gading, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog yang baru, Djarot Kusumayakti, menargetkan agar perusahaan yang dia pimpin bisa beberapa dalam menjaga stabilitas harga beras. Djarot mengungkapkan, jurusnya adalah dengan mengamankan stok beras yang ada sehingga Bulog bisa menjaga gejolak harga saat ada kenaikan.

"Pertama kalau kita bicara target satu kan, mulai dari skala prioritas. Hari ini kita bicara beras. Tentu target kami bagaimana mengamankan beras. Kalau kemarin ada harga, amankan harga beras petani, mungkin ke depan kita juga harus siap mengamankan stok beras agar kalau terjadi kejolak atau suatu harga di kemudian hari kami mampu jadi stabilisator," jelas Djarot, Senin (8/6).

Selain itu, Djarot juga menyebut akan melakukan penambahan direksi di dalam tubuh Bulog. Hal ini dilakukan agar kinerja Bulog bisa bertambah. Hanya saja, Djarot mengaku belum pasti posisi direksi baru nanti akan menangani masalah apa.

Terus target yang lain apa. Target yang lain sesuai dengan penugasan pemerintah. Kami siap turun setiap kali pemerintah merasa kami perlu turun.

"Yang diganti 2 (direksi) dan yang menggantikan 3 (direksi). Artinya akan ada penambahan direksi. Saya akan bicara dengan Bu Lenny (Dirut sebelumnya), untuk segera jalan. Karena juga mau puasa, semua harus jalan," katanya lagi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Bulog Lenny Sugihat diberhentikan dari jabatannya. Lenny diberhentikan dari posisinya yang belum sampai 6 bulan memimpin Bulog. Informasi internal BUMN menyebut bahwa Lenny diganti lantaran kinerjanya tidak mencapai target. Sebagai penggantinya, mantan Direktur UMKM BRI Djarot Kusumayakti dilantik sebagai Dirut Bulog yang baru.

Selain Lenny, Direksi Bulog yang juga diberhentikan adalah Lely Soebekty. Dua direksi baru diangkat, yaitu Wahyu Suparyono mantan Direktur Utama PT PPI dan Wahyu mantan Direktur Pemasaran PT Pertani.

Djarot mengungkapkan, dirinya hanya diangkat melalui Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN. "Hanya dilantik oleh deputi BUMN. Kita sedang menghindari yang sifatnya seremoni," ujar Djarot. Djarot sendiri menambahkan, dirinya berjanji untuk meningkatkan serapan beras dari petani.

Sementara itu, Lenny Sugihat yang secara resmi tidak bertindak sebagai Dirut Bulog enggan berkomentar apapun. Sebelum diri nya menuju ruangan pelantikan, Lenny langsung bergegas, begitu juga usai acara pelantikan. Lenny sendiri diganti karena kinerjanya tidak mencapai target.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement