REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perusahaan riset pasar dunia Kantar WorldPanel Indonesia (KWP) meluncurkan hasil pemeringkatan merek-merek di industri fast moving consumer goods (FMCG) yang ada di Indonesia melalui Brand Footprint 2015.
Riset ini sekaligus menunjukkan pola perilaku konsumen Indonesia dalam membeli berbagai produk FMCG. Ada lima merek teratas yang paling sering dibeli oleh rumah tangga (konsumen). Antara lain, Indomie, Mie Sedaap, Royco, So Klin dan Frisian Flag.
"Banyaknya jumlah rumah tangga yang membeli suatu merek atau tingginya tingkat penetrasi merupakan faktor pendukung untuk lima merek teratas. Lebih dari 90% populasi rumah tangga di Indonesia, membeli kelima merek ini," kata Managing Director VIP (Vietnam, Indonesia, Filipina) KWP Fabrice Carrasco, dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/6).
Dari total 239 merek yang disurvei, sebanyak 195 merek mengalami kenaikan jumlah pembeli. Dari 10 peringkat teratas terdapat lima merek dari produsen lokal dan lima lagi dari perusahaan multinasional.
“Sebagian besar merek peringkat atasberasal dari sektor makanan, dan sisanya berasal dari kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan personal," ungkap General Manager KWP Indonesia Lim Soon Lee.
Brand Footprint ini, ujarnya, bermanfaat bagi para pelaku industri FMCG. Supaya dapat melihat kelebihan dan kelemahan dari suatu merek dan juga untuk membandingkan performa suatu merek dengan merek pesaingnya.
New Business Development Director KWP Indonesia Fanny Murhayati menjelaskan, tahun ini adalah tahun ketiga perilisan Brand Footprint.
"Brand Footprint menggunakan sampel 5.680 rumah tangga yang mewakili 86% dari seluruh rumah tangga di area Urban Indonesia," katanya.
Sedangkan untuk dunia, Coca Cola adalah merek yang paling sering dipilih oleh konsumen di dunia ada sekitar 43% rumah tangga di dunia pernah membeli Coca Cola, dan dibeli sekitar 13 kali dalam setahun.
Coca Cola juga menjadi merek yang paling sering dipilih di delapan negara termasuk Amerika Serikat, Meksiko, dan beberapa Negara lainnya. Informasi tersebut, berdasarkan hasil Brand Footprint 2015 yang dirilis oleh Kantar Worldpanel, yang dilakukan di 35 negara di seluruh dunia.
Brand footprint sendiri adalah penelitian yang dilakukan oleh Kantar Worldpanel setiap tahun, dimana dasar pengukurannya adalah menggunakan metriks Consumer Reach Point (CRP), yaitu seberapa banyak rumah tangga membeli sebuah merek (penetrasi) dan seberapa sering merek tersebut dibeli oleh konsumen (frekuensi).