Ahad 07 Jun 2015 17:44 WIB

Urai Kemacetan, Pengembang di Surabaya Patungan Bangun Terowongan

Rep: Andi Nuroni/ Red: Maman Sudiaman
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Foto: Republika/Wihdan H
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -— Kota Surabaya mulai dikepung kemacetan. Sejumlah titik jalan kerap kali tidak bisa manampung volume kendaraan dan menciptakan arus kendaraan kian tersendat.

Menghadapi hal ini, para pengusaha property yang tergabung dalam kelompok Real Estate Indonesia (REI) berinisiatif membangunkan terowongan (underpass) di salah satu titik termacet di Surabaya.

Terowongan akan dibangun DPD REI Jawa Timur di lokasi area bundaran satelit, Jalan Mayjen Sungkono. penandatanganan kesepakatan bersama antara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan DPD REI Jawa Timur terkait pembangunan terowongan bundaran satelit bdilakukan, Ahad (7/6), bertempat di rumah dinas Wali Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, keterlibatan para pengembang dalam pembangunan infrastruktur tersebut, menjadi bentuk nyata di mana Surabaya dibangun oleh seluruh unsur yang ada di Kota Pahlawan.

“Pembangunan underpass budneran satelit ini seluruhnya dibiayai oleh pengembang. Jadi saya  nggak ikut pilih kontraktor, REI yang pilih kontraktor semuanya. Alhamdulillah di Surabaya banyak sekali partisipasi dari pengembang. Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) juga di-support dari pengembang,” ujar wali kota.

Risma berharap, keberadaan terowongan bundaran satelit yang akan mulai dibangun tahun ini, nantinya bisa mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan Jalan Mayjen Sungkono. Dengan begitu, menurut Risma, akses menuju kawasan Surabaya Barat menjadi lebih baik.

“Nantinya, kendaraan dari arah Jalan Mayjen Soenkono ke HR Muhammad, ndak ada crossing lagi. Tidak ada lagi satu simpang, satu ke sana, tidak ada pertemuan sebidang. Jadi nanti yang lurus bisa langsung, ndak ketemu yang motong,” ujar mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.

Pemkot Surabaya, Risma menyampaikan, sudah mengantisipasi gerak lalu lintas selama pembangunan terowongan bundaran satelit dilakukan. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait sudah memiliki rencana matang untuk merekayasa lalu lintas di sana. 

“Kita Alhamdulilah yang (proyek) box culvert Banyu Urip sudah jadi. Nanti daerah Barat yang dari arah kota bisa masuk ke Banyu Urip langsung masuk ke Darmo Satelit. Rekayasanya sudah ada. Makanya, akses dari Darmo Satelit ke Banyu Urip kita perbaiki,” kata Risma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement