Ahad 07 Jun 2015 13:57 WIB

Indonesia Sertifikasi 1.500 Pelaut

Rep: c85/ Red: Dwi Murdaningsih
Pelaut. Ilustrasi
Foto: .
Pelaut. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan segera melakukan sertifikasi terhadap 1.500 pelaut perikanan pada tahun ini. Direktur Jenderal Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) KKP Suseno Sukoyono mengatakan, sertifikasi pelaut ini dilakukan untuk memberikan jaminan perlakuan yang sama bagi para pelaut, termasuk pemberian ijazah dan kesetaraan profesi.

"Pengakuannya itu seperti masalah ijazah yang harus diakui kesetaraannya, profesinya yang harus dihargai dan potensi. Semua memang kita tidak bisa menyalahkan juga dari faktor luar. Kalau ada pihak lain yang mau ikut bersama kami, kami persilakan," jelas Suseno, Ahad (7/6).

Salah satunya langkah yang akan diambil pemerintah adalah pemberian pelatihan kepada lara pelaut perikanan serta memberikan sertifikasi yang resmi. Suseno menyebut, untuk tahap awal, sertifikasi akan dilakukan di 5 kota pelabuhan di Indonesia. Kelima kota tersebut adalah Belawan - Sumatera Utara, Tegal - Jawa Tengah, Banyuwangi - Jawa Timur, Ambon - Maluku, dan Bitung - Sulawesi Utara.

"Karena sertifikasi ini penting untuk mendapatkan kelayakan. Kata kuncinya sertifikasi. Kita sudah ada 2.223 orang yang sudah sertifikasi. Dan tahun ini kita ada target 1500 sertifikasi," ujar Suseno.

Suseno melanjutkan, berdasarkan catatan KKP, jumlah pelaut perikanan di Indonesia sebesar 2,3 juta orang. Dari jumlah sebesar itu, dia tidak menampik adanya perlakuan yang layak, baik dari pemerintah ataupun dari persepsi masyarakat yang terbentuk.

Senada, Ketua Kesatuan Pelaut Perikanan Indonesia (KKPI) Soelistiyanto meminta kepada pemerintah sesegera mungkin bisa merealisasikan sertifikat bagi seluruh pelaut perikanan nasional. Soelistiyanto menyatakan, pemberian sertifikasi belum akan cukup hanya dengan ijazah formal.

Ikhwal pelaut perikanan sendiri mendapat sorotan lantaran berdasarkan data dari FAO, terdapat lebih dari 15 juta orang bekerja sebagai pelaut kapal penangkap ikan. Sebanyak 90 persen di antaranya adalah pelaut kapal berukuran kurang dari 24 meter, yang tersebar di Afrika dab Asia. Sebagian besar perwira berasal dari  Asia, dengan pesaing utama dari Filipina, India, Cina, Vietnam, dan Myanmar.

Sementara itu, jumlah pelaut indonesia yang tercatat di Kementerian Ketenagakerjaan mencapai 210 ribu orang. Selain itu, statistik perikanan tangkap tahun 2013 mencatat, bahwa armada kapal perikanan Indonesia berjumlah 2.298 kapal di atas 30 GT, dengan melakukan penangkapan ikan tuna, cakalang, dan tongkol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement